SALATIGA, KompasProperti - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Ruas Tol Bawen-Salatiga Senin (25/7/2017) petang yang ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Ruas Tol Bawen-Salatiga yang digadang-gadang memiliki panorama terindah se-Indonesia dengan latar Gunung Merbabu ini dirancang sepanjang 17,6 kilometer dan merupakan bagian dari Jalan Tol Semarang-Solo dengan total 72,64 kilometer.
Dalam sambutannya Jokowi menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dipercepat guna meningkatkan mobilitas barang, dan manusia.
"Jika mobilitas barang dan orang lebih cepat, maka barang-barang akan lebih murah," ujar Jokowi.
Sekarang, kata dia, harga barang di Indonesia dua hingga dua setengah kali lipat lebih mahal ketimbang di Malaysia dan Singapura.
Jokowi manargetkan kedua menteri ini dapat membangun infrastruktur khususnya jalan tol sepanjang 1.200 kilometer dalam lima tahun, terhitung sejak 2014 hingga 2019 mendatang.
Sebelumnya, pada tiga tahun lalu Menteri PUPR hanya menyanggupi dapat membangun jalan tol sepanjang 780 kilometer selama lima tahun.
Sementara negara luar seperti China bisa membangun 4.000 sampai 5.000 kilometer per tahun.
"Dulu saat Tol Jagorawi beroperasi 1978, semua orang datang melihat. Negara tetangga meniru manajemen, dan konstruksinya. Tapi sekarang justru kita yang tertinggal," papar Jokowi.
Ketertinggalan pembangunan infrastruktur kita, menurut dia, karena masalah pembebasan lahan. Sementara teknologi konstruksi yang digunakan, Indonesia tidak kalah canggih.
Pembiayaan
Sementara untuk mengatasi kendala pembiayaan, Jokowi meminta pembangunan infrastruktur dikerjakan bersama dengan mencari terobosan-terobosan baru.
"Pembangunan dan pembiayaan sering tidak beriringan tapi yang namanya mencari ide dan modal kerja banyak sekali jangan tegantung hanya pinjaman bank," tukas Jokowi.