JAKARTA, KompasProperti - Anggapan bahwa sektor e-commerce atau perdagangan daring bakal mematikan bisnis pusat perbelanjaan atau mal, dinilai tidak terlalu tepat.
Sebaliknya, pembangunan infrastruktur ditengarai cukup berpengaruh terhadap penurunan jumlah pengunjung setiap harinya.
Baca: Plaza Blok M Mulai Ditinggalkan Pengunjung
General Manager Plaza Blok M Laurentia Lanny Dharmawan, menanggapi sepinya pengunjung mal yang dikelolanya selama beberapa waktu terakhir.
"Bukan soal e-commerce, tapi soal traffic," tutur Lanny kepada KompasProperti, Senin (18/9/2017).
KompasProperti sempat menilik kondisi Blok M Plaza pada Sabtu (16/9/2017) lalu. Saat itu, kondisi mal tersebut sepi, meski hampir 90 persen gerai yang ada di dalamnya buka.
Menurut Lanny, Blok M Plaza menjadi salah kawasan yang terdampak pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
Tepat di depan pusat perbelanjaan yang masa jayanya terjadi pada kurun 1990 hingga 2000-an awal itu, dibangun stasiun yang menjadi pusat kendali kereta MRT.
Bila sebelumnya, ada dua akses masuk yang berasal dari Jalan Panglima Polim Raya, kini hanya tersisa satu yaitu yang berasal dari arah Mabes Polri.
Kondisi itu diperparah dengan keberadaan tiang-tiang pancang yang membuat akses ke Plaza Blok M menjadi sempit dan gelap.
"Jalurnya juga diapit seng, dan mereka (pengunjung) rata-rata bilang 'gue males ke Blok M, takut ketiban seng'," sebut Lanny.
Kendati demikian, Lanny tetap optimistis jumlah pengunjung Blok M Plaza akan kembali meningkat, ketika pembangunan proyek MRT rampung dan sudah beroperasi.
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (PT MRT) William P Sabandar sebelumnya menargetkan, proyek MRT dapat beroperasi pada Maret 2019 mendatang.
"Dari data MRT, per 3 menit itu sekitar 7.000 yang akan menggunakan kereta MRT. Di Plaza Blok M itu (kita diminta) asumsi sendiri (jumlah pengunjung yang datang)," kata Lanny.
Di samping proyek MRT, Lanny menambahkan, jumlah pengunjung Blok M Plaza yang menurun juga disebabkan pengaruh revitalisasi trotoar dan perbaikan aspal di kawasan Bulungan. Namun, proyek revitalisasi dan perbaikan itu sudah rampung saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.