Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Pasar Cinde, Pengembang Tunggu Hasil Kajian Tim Ahli

Kompas.com - 11/09/2017, 11:06 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - PT Aldiron Hero Group, selaku pengembang Pasar Cinde, Palembang, masih menunggu hasil kajian kedua yang dilakukan tim kajian revitalisasi Pasar Cinde.

Hingga kini masih terjadi perbedaan pendapat antar ahli cagar budaya dalam memaknai boleh atau tidaknya revitalisasi pasar yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya itu.

Baca: IAI Setuju Pasar Cinde Direnovasi, Asal Memenuhi Syarat...

Direktur Utama PT Aldiron Hero Group Atar Tarigan mengatakan, sejauh ini sudah ada empat desain yang diusulkan dalam revitalisasi Pasar Cinde. Termasuk satu di antaranya merupakan usulan pengembang dengan mempertahankan fasad atau bagian depan bangunan.

"Karena masih ada perbedaan persepsi antar ahli budaya terhadap UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, itu artinya ada empat alternatif desain yang diusulkan. (Dari empat desain), ada yang mengizinkan untuk menghilangkan, ada yang tidak," kata Atar kepada KompasProperti di Jakarta, Sabtu (9/9/2017) malam.

Ia mengaku rencana revitalisasi Pasar Cinde banyak menuai pro dan kontra. Terlebih, sejak pasar itu ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan SK Wali Kota Palembang Nomor 179a Tahun 2017 tentang Penetapan Pasar Cinde sebagai Bangunan Cagar Budaya Tingkat Kota.

Baca: Pemerhati Cagar Budaya: Harus Ada Perlakuan Khusus untuk Pasar Cinde

Kendati demikian, bila revitalisasi pasar tidak mengacu pada perjanjian build operate transfer (BOT) yang disepakati, maka hal tersebut juga tak bisa dilaksanakan.

"Kalau itu (desain) lahirnya dari pendapat subjektif, kami menunggu saja. Bagaimana pendapat ahli struktur, bagaimana pendapat ahli arsitektur," kata Atar.

"Yang jelas, kalau dari para ahli arsitektur, apa yang diinginkan temen-temen untuk dicoba diimplementasikan itu sangat sulit dengan teknologi yang ada sekarang," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) pun sempat melayangkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mendengar kabar pasar tersebut hendak direnovasi, tahun lalu.

Tak hanya dari kalangan arsitek, masyarakat Palembang juga menggalang dukungan penolakan renovasi pasar tersebut.

Salah di antaranya yaitu dengan melayangkan petisi dan membentuk komunitas #SavePasarCinde.

"IAI sempat surati Jokowi agar mengingatkan Gubernur Sumatera Selatan untuk tidak melupakan sejarah kotanya. Karena kelihatannya yang ngotot ini kan gubernur," kata Ketua Badan Pelestarian IAI Aditya W Fitrianto kepada KompasProperti, Kamis (20/7/2017).

Di dalam surat tersebut, ada tiga hal yang mereka sampaikan. Pertama, berharap agar Presiden Jokowi meminta Gubernur Sumatera Selatan menghentikan rencana pembongkaran Pasar Cinde.

Kedua, mengubah strategi pengembangan pasar dan fasilitas baru dalam kerangka revitalisasi Pasar Cinde Terpadu melalui Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG).

Karena Pasar Cinde merupakan bangunan cagar budaya, maka mesti mendapat rekomendasi dari TABG Cagar Budaya.

Terakhir, revitalisasi dimaksud adalah bangunan utama dengan bentuk khas serta kolom cendawan dapat dipertahankan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau