KompasProperti - Kota Cikarang yang terdiri dari lima kecamatan, yakni Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Timur, dan Cikarang Selatan, adalah sisi pembangunan yang pesat di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Sejak ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi sebagai kawasan industri pada sekitar 1980-an, Kota Cikarang berubah drastis.
Fakta menunjukkan ada tujuh kawasan industri di Cikarang. Beberapa di antaranya adalah MM2100, Delta Silicon I, EJIP, BIIE, Jababeka I, Jababeka II, dan Delta Silicon II.
Cikarang yang terletak di timur Jakarta pun telah menjadi salah satu pusat industri nasional yang nilai ekspornya mampu bersaing dengan Batam. Kawasan industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat ada sekitar 3.000 pabrik yang berasal dari 30 negara berlokasi di kawasan tersebut.
Kawasan tersebut mampu menyumbang sebesar 34,46 persen penanaman modal asing (PMA) nasional, serta 22-45 persen volume ekspor nasional pada tahun 2008 dengan omzet mencapai 35 miliar dollar AS, dan 70 persen di antaranya untuk pasar ekspor.
Ujung-ujungnya, Cikarang menjadi kawasan potensial hunian bagi para pekerja sekaligus kawasan yang bernilai ekonomis. Maka, tantangannya adalah ketersediaan hunian bagi para pekerja. Baca: Melupakan Jakarta, Menengok Cikarang
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.
Catatan Kompas.com pada 18 Juli 2017 menunjukkan bahwa kenaikan harga tanah di Cikarang meroket. Kalau awalnya harga tanah mencapai Rp 700.000 per meter persegi, kini angka itu sudah berubah menjadi Rp 10 juta per meter persegi.
Namun, hitung punya hitung, harga tanah yang menjulang itu tidak menyurutkan langkah pengembang untuk tetap membeli tanah di Cikarang. Rupanya, menilik rencana perkembangan kota, Cikarang bakal menjadi titik strategis.
Dinamisnya perkembangan industri di Cikarang tak lepas dari semakin terbukanya akses dari dan menuju ke kawasan tersebut. Cikarang hanya terpaut 35 kilometer dari Jakarta atau dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit.
Cikarang juga memiliki sejumlah keunggulan, seperti dekat dengan Bandara Halim Perdana Kusuma, Bandara Soekarno-Hatta, dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Taman kota seluas 100 hektar di kota baru Meikarta, Cikarang
Pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban di Subang dan Bandara Kertajati di Majalengka akan mempercepat pengembangan kawasan industri di daerah Cikarang (Bekasi), Karawang, dan sekitarnya.
Jadilah kini, Cikarang bak "eneng" manis yang memikat banyak kalangan untuk menetap. Eneng adalah sapaan bagi perempuan dari keluarga bermartabat dalam khazanah budaya Sunda.
Peluang itulah yang kemudian juga dimanfaatkan Lippo Group. Kini, grup pengembang itu tengah membangun sebuah kota baru yang dinamai Meikarta. Megaproyek Meikarta senilai Rp 278 triliun merupakan terobosan lahirnya Jakarta baru.