Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuching, Kota Transit yang Wajib Disinggahi

Kompas.com - 07/09/2017, 18:00 WIB

KUCHING, KompasProperti - Kuching, memang tak sepopuler Kuala Lumpur. Namun, kota di wilayah negara bagian Serawak, Malaysia, ini tak kalah modern.

Kuching berada di sisi barat wilayah Malaysia Timur. Kota ini sering dimanfaatkan oleh para turis untuk transit menuju negara Brunei Darussalam.

Seperti apa Kuching, penataan kota, serta kondisi transportasi publiknya? Rifqi Azmi, aktivis Forum Diskusi Transportasi Jakarta (FDTJ), mengisahkannya untuk pembaca Kompas.com

Menurut Rifqi, Kuching merupakan kota yang sangat ramah bagi pejalan kaki. Selain ruang pejalan kaki yang memadai, kondisi lalu lintas juga tak seramai Kuala Lumpur, atau bahkan bila dibandingkan dengan Pontianak, ibu kota Kalimantan Tengah.

Tiba di Bandara Internasional Kuching pada Kamis (31/8/2017), Rifqi dan temannya memutuskan berjalan kaki menuju terminal bus Kuching Sentral. Jaraknya tidak kurang dari 1 kilometer atau ditempuh selama 15 menit dengan berjalan kaki.

"Kondisi terminal bus cukup baik dan modern. Pusat perbelanjaan dan terminal bus menyatu dalam satu tempat," ujar Rifqi.

Terdapat sedikitnya 20 loket bus dari beragam perusahaan otobus (PO). Salah satunya adalah DAMRI dan bus yang Rifqi naiki yakni Baram Express. Mereka sudah terlebih dahulu memesan bus tersebut melalui aplikasi daring Easybook.

Saat di terminal, kata Rifqi, jarum jam di tangan sudah menunjukkan pukul 17.00 petang waktu setempat. Itu artinya, dia dan temannya masih memiliki waktu selama 3 jam untuk dapat menikmati sejenak kota Kuching.

"Bus kami berangkat pukul 20.00 malam," cetus Rifqi.

Mulanya, mereka mencoba memesan aplikasi taksi daring. AKkn tetapi, hal itu urung dilakukan. Mereka bahkan disarankan oleh warga lokal untuk menaiki bus 3A menuju Padang Merdeka.

Cukup lama mereka menunggu bus datang di halte yang tersedia persis di seberang terminal bus. Baru pada pukul 17.45 bus yang dinanti, datang juga.

Interior bus Kuching, Malaysia.Hilda B Alexander Interior bus Kuching, Malaysia.

"Bus yang kami naiki adalah City Public Link berwarna hijau dengan nomor 3A melayani rute Serian-Kuching. Cukup bagus, dan bersih," kata Rifqi.

Untuk dapat menuju Padang Merdeka mereka hanya perlu membayar 2 Ringgit Malaysia atau setara Rp 6.350. Harga yang cukup murah bagi backpacker  seperti Rifqi yang bermodal pas-pasan.

Hanya butuh 15 menit menuju Padang Merdeka. Mereka berkeliling ke pertokoan pecinan, India Street, dan Pangkalan Panjang.

Sayangnya, kondisi pertokoan sudah mulai tutup jelang perayaan Idul Adha. Jadi, disarankan untuk para turis yang ingin melakukan perjalanan darat dan menikmati suasana perkotaan Kuching, datanglah saat pagi hari.

Meski demikian, Rifqi masih sempat menikmati pemandangan jelang mentari tenggelam. Arsitektural perkotaan merupakan perpaduan antara langgam modern, tradisional peranakan China, hingga Melayu dan Arab. 

Saat adzan maghrib berkumandang, lembayung senja menghias kota, menyempurnakan lukisan alam Sang Maha Kuasa.

Tepat pukul 20.00 Rifqi beranjak menuju Brunei Darussalam, negeri kesultanan yang sempat didapuk sebagai terkaya sedunia kurun 1990-an.

 

(Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau