JAKARTA, KompasProperti - Setidaknya, 295 titik sesar aktif terdeteksi di dalam peta sumber dan bahaya gempa 2017 yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dari titik-titik yang ada, terdapat proyek-proyek infrastruktur yang tengah digarap pemerintah di atasnya.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, proyek infrastruktur itu seperti bendungan, kereta cepat, jembatan, bandara, hingga jalan tol.
Basuki menambahkan sulit untuk mencari lokasi pembangunan infrastruktur yang bebas dari sesar aktif.
"Bendungan, kereta cepat, itu hanya salah dua contoh. Kalau bendungan kita masih membangun ada di NTT, NTB, Bali, yang gempa juga. Di Maluku juga (yang) sedang kita bangun, sehingga kita pasti perlu peta seperti ini," kata Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Senin (4/9/2017).
Meski berada di atas sesar aktif, proyek yang tengah digarap tak akan dikaji ulang. Sebaliknya, dalam proses pembangunannya akan menggunakan teknologi mutakhir tahan gempa.
"Orang-orang sipil yang merencanakan dia akan menaikkan safety faktor dengan teknologinya itu lebih hati-hati," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, pemutakhiran data peta dilakukan untuk menghadapi potensi gempa yang akan terjadi di masa depan.
"Penyusunan pembaharuan Peta Gempa 2017 mengacu konsep Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA) dengan menggunakan semua data dan informasi serta metode terkini untuk wilayah Indonesia," ucap Danis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.