Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan TMJ soal Jalur Maut Kilometer 25

Kompas.com - 14/08/2017, 16:35 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KompasProperti - Kecelakaan kerap terjadi di kilometer 25 B ruas Tol Bawen-Ungaran. Masyarakat mengaitkan hal tersebut dengan hal-hal mistis.

Dua paling anyar pada Kamis (22/6/2017) malam terjadi kecelakaan beruntun di Kilometer 25+600 B yang melibatkan empat kendaraan.

Keempat kendaraan tersebut terdiri dari dua bus dari PO Harapan Jaya, Mobil Grand Livina dan Mitsubishi Colt L300 atau pick up bermuatan janur kelapa.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kemudian pada Rabu (12/7/2017) malam, kembali terjadi tabrakan beruntun di kilometer 25.500 B (arah Semarang).

Kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan roda empa dan satu bus. Satu orang dilaporkan tewas, yakni Ghazali Bustanul Arifin (55) Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Salatiga.

Sementara dua lainnya mengalami luka berat dan dirawat di rumah sakit. Menanggapi hal itu Direktur teknik dan Operasi PT TMJ, Ali Zaenal Abidin mengatakan tidak ada masalah di sepanjang kilometer 25.

Namun ia berdalih bahwa jalan tol Ungaran-Bawen ini didesain untuk kecepatan maksimum 80 kilometer per jam.

"Kami minta para pengendara untuk mematuhi batas kecepatan dan rambu-rambu. Artinya jika kecepatan di atas 80 kilometer perjam tidak sesuai dengan desain jalan tol ini," kata Ali, Senin (14/8/2017).

Terkait dengan usulan untuk memasang marka kejut, Ali mengakui hal itu masih pro- kontra. Karena di jalan bebas hambatan mestinya tidak ada.

"Tapi untuk peringatan agar pengguna jalan lebih berhati- hati akan coba kami lakukan, jika memang diperkenankan," tambah Ali.

Guna menekan angka kecelakaan di ruas ini, PT TMJ akan menambah rambu- rambu peringatan kepada pengendara.

Berdasarkan laporan TMJ pada forum Temu Pelanggan 2017 lalu, disebutkan bahwa selama semester pertama tahun 2017, ada 61 kejadian kecelakaan di ruas tol Semarang hingga Bawen.

Sedangkan jumlah korban jiwa ada tiga orang. Adapun penyebabnya sebagoan besar berasal dari faktor pengemudi, seperti kurang antisipasi dan mengantuk.

"Kurang antisipasi ada 45 kasus, mengantuk 6 kasus. Sedangkan dari faktor kendaraan, ada 7 kasus karena pecah ban, 1 kasus tem blong dan 2 kasus karena kerusakan mekanis," imbuh Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com