Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini PR yang Harus Dirampungkan Sofyan Djalil

Kompas.com - 27/07/2016, 14:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pekerjaan rumah menanti Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) baru, Sofyan Djalil.

Isu multidimensional tata ruang yang mendesak seperti penanganan Teluk Jakarta, Teluk Benoa, persiapan proyek infrastruktur prioritas pemerintah, dan Agenda Perkotaan Indonesia harus menjadi target dekat menteri baru.

Namun, sebelum membereskan pekerjaan rumah tersebut, Sofyan diharapkan dapat merealisasikan fokus pada perencanaan tata ruang nasional.

Termasuk segera menata kelembagaan risiko konflik ruang Badan Koordinasi Penataan Ruang nasional (BKPRN) dan menempatkan tata ruang sebagai panglima pembangunan.

Demikian Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana (IAP) Bernardus Djonoputro mengutarakan pendapatnya kepada Kompas.com, Rabu (27/6/2017) menyusul pengumuman "reshuffle" kabinet kerja.

Menurut Bernie, panggilan akrab Bernardus, isu tata ruang sangat penting, dan harus menjadi perhatian utama menteri, bukan hanya urusan tanah. 

Pekerjaan rumah besar yang harus menjadi perhatian utama Sofyan adalah penyusunan 5.000 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dan pengembangan kapasitas perencanaan baik di pusat dan daerah, agenda mainstreaming isu Tata ruang.

Selanjutnya adalah penyelesaian konflik akibat proses reklamasi di Teluk Jakarta, dan Teluk Benoa, sebagai masalah tata ruang yang berdampak sistemik.

"Selain itu juga memperkuat fungsi badan resolusi konflik tata ruang BKPRN," ujar Bernie.

Sebagai salah satu stakeholder utama tata ruang, imbuh dia, IAP menaruh harapan besar atas perubahan yang terjadi di Kementerian ATR/BPN, terutama karena begitu banyak pekerjaan rumah yang masih harus dirampungkan.

Kerjasama Kementerian ATR/BPN dengan profesi perencana harus menjadi fokus, karena ekstensif memorandum of understanding (MoU) yang sudah ditandatangani pada awal terbentuknya Kementerian ini, belum berjalan efektif.

Persoalan tata ruang harus mendapatkan perhatian menteri, sama besar perhatiannya dengan masalah tanah.

Bahkan urgensi permasalahan tata ruang saat ini ada banyak, termasuk perencanaan sistem kota-kota untuk menciptakan kota dan tempat hidup yang layak, aman, inklusif, dan berketahanan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com