Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Besar, Pemakaian Gipsum di Indonesia Masih 0,4 Persen Per Kapita

Kompas.com - 21/07/2016, 19:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan gipsum masih sebatas untuk langit-langit, padahal di beberapa negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS) material itu sudah digunakan untuk dinding.

Dinding dari gipsum dikenal dengan sebutan drywall atau tembok kering. Penggunaan gipsum sebagai drywall berarti membangun tembok tanpa menggunakan metode konvensional dengan bahan bata, semen, pasir, dan sebagainya.

Drywall memiliki beberapa keuntungan baik dari segi waktu hingga biaya. Material inii mampu mempercepat konstruksi sekitar 20-30 persen jika dibandingkan dengan membuat tembok dengan cara tradisional.

"Selain itu juga mempermudah pengantaran karena ringan dan ramah tempat karena tak terlalu butuh tempat luas," tutur Global Systems Development Manager-Central Marketing Saint-Gobain Gypsum Activity United Kingdom Matthew John Sexton, di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Penggunaan gipsum di Indonesia saat ini masih sekitar 100 juta meter persegi dari total penduduk yang mencapai hampir 260 juta.

Angka tersebut terbilang kecil bila dibandingkan Inggris yang penggunaannya mencapai 300 juta meter persegi dari total 60 juta penduduknya.

Pemakaian gipsum masih 0,4 persen per kapita, sedangkan di Eropa sudah 4-5 persen per kapita.

"Ini yang coba kita edukasi ke masyarakat bahwa untuk punya rumah nyaman ya harus punya benchmark sesuai standar luar negeri," ucap Managing Director Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) Hantarman Budiono, dalam kesempatan yang sama.

Salah satunya adalah dengan membiasakan penggunaan gipsum sebagai tembok atau drywall. Hantarman menyebutkan bahwa 95 persen dari total penggunaan gipsum di Indonesia dipakai untuk langit-langit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com