Masyarakat kebanyakan masih terpaku menggunakan gipsum sebagai ceiling atau langit-langit rumah.
Tembok kering didefinisikan sebagai cara membangun tembok tanpa menggunakan metode konvensional dengan bahan bata, semen, pasir, dan sebagainya.
Rully menjelaskan, penggunaan gipsum sebagai dry wall memiliki beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan membangun dinding secara konvensional.
"Dry wallini lebih ringan ketimbang jika kita menggunakan bata atau batako dan mampu menghemat hingga 6 sampai 7 persen," tambahnya.
Berbeda dengan pembangunan dinding konvensional yang cenderung tidak memiliki standarnya sehingga seringkali terdapat tembok-tembok yang retak.
"Kasus yang ada pada pembangunan dinding konvensional biasanya terdapat campuran antara pasir, semen, dan batako. Campuran itu kan yang mengatur tukang, jadi kalo dia capek sama waktu masih segar kan bisa beda takarannya. Untuk masalah proses mixing-nya tidak standar jadi hasilnya pun tidak konsisten," tandasnya.
Dari sisi harga, penggunaan gipsum sebagai dry wall juga mampu menghemat pengeluaran hingga 10 persen ketimbang menggunakan bata atau batako sebagai material dinding.