JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tidak setuju dengan pernyataan pemerintah soal reklamasi mengganggu nelayan.
Khusus untuk pembangunan reklamasi Teluk Jakarta Pulau G atau Pluit City, APLN melalui anak usahanya, PT Muara Wisesa Samudera (MWS) akan membangun kanal vertikal selebar 300 meter.
"Kita pernah kaji, (kanal) itu bisa membuat kapal keluar berbarengan, 10-15 kapal. Sekarang saat bersamaan, ngga pernah ada 10-15 kapal," ujar CEO MWS Halim Kumala saat konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).
Selama proyek belum jadi, kata Halim, pihaknya telah membuat tanda-tanda atau semacam mercusuar agar kapal nelayan berhati-hati terhadap proyek tersebut saat berlayar.
Tanda-tanda ini, lanjut dia, sudah disosialisasikan kepada nelayan dari selebaran yang dibuat MWS.
Selain disebarkan ke nelayan, leaflet-leaflet ini juga ditempel di Syahbandar Muara Angke. Menurut Halim, nelayan yang terdaftar pasti sudah mendapatkan informasi tersebut.
Meski demikian, ia mengaku kesulitan untuk menginformasikan terkait proyek pembangunan Pulau G pada nelayan-nelayan yang tidak terdaftar.
"Jalur nelayan pun kita pikirkan. Sampai sekarang (leaflet) masih ditempel. Bukan baru semalam ditempelnya, boleh dicek," tutur Halim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.