Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Properti Tumbuh Tipis, "Listing" Baru Naik 25 Persen

Kompas.com - 24/06/2016, 07:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati sektor properti hanya tumbuh 4,87 persen selama kuartal I-2016, namun berdampak besar pada peningkatan listing atau penyedia properti di situs rumah123.com.

Secara keseluruhan, situs properti tersebut mendapatkan tambahan sebanyak 162.861 listing baru atau melonjak 25 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Hasilnya membuat total penyedia properti berjumlah lebih dari 420.000 listing.

Kenaikan listing tersebut terbagi dalam empat kategori, yakni 68 persen perumahan, 12 persen apartemen, 11 persen komersial, dan 9 persen sisanya adalah tanah.

Setidaknya ada dua kota dengan tingkatan kenaikan listing cukup signifikan, yakni Tangerang dan Surabaya.

"Di Tangerang, hingga kuartal I 2016 listing-nya naik 24 persen menjadi 28.559, sedangkan di Surabaya naik menjadi 11.384 listing-an baru," kata Country General Manager rumah123.com Ignatius Untung, di Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Terkait waktu penjualan atau penyewaan penyedia properti baru, rumah123.com fokus menggunakan Inventory Conversion Periode (ICP) atau rata-rata durasi listing properti pada saat pertama kali online hingga tanggal terjual/tersewa dalam batasan satu tahun paling lama.

Untuk listing yang tayang pada kuartal I 2015, tercatat nilai ICP sebesar 19 minggu. Artinya, jika sebuah listing diasumsikan memiliki atribut sesuai dengan market demand pada periode tersebut, maka secara rata-rata butuh waktu 19 minggu agar dapat tersewa/terjual.

Sedangkan pada kuartal I 2016, didapat nilai ICP sebesar 18 minggu, sedikit lebih cepat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jika dirinci berdasarkan tipe properti, nilai ICP listing properti apartemen dan tanah sedikit lebih kecil dibanding bangunan komersial dan rumah.

"Ini artinya listing apartemen dan tanah pada kuartal I 2016 diprediksi akan lebih cepat terjual/tersewa dibanding rumah dan bangunan komersil," pungkas Ignatius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com