Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Pembangunan Infrastruktur Indonesia Timpang

Kompas.com - 17/06/2016, 17:43 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dihadapkan pada keterbatasan pendanaan.

Padahal proyek infrastruktur yang kini tengah dikebut Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) hingga 2019 nanti sangat banyak. Mulai dari jalan nasional, jalan tol, bendungan, saluran irigasi, sampai dengan transportasi umum membutuhkan dana tidak sedikit.

Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) mengestimasi dibutuhkan biaya mencapai Rp 5.519,4 triliun hingga 2019 untuk seluruh sektor infrastruktur.

Dalam estimasi tersebut setidaknya 40,1 persen atau sebesar Rp 2.215,6 triliun ditagetkan berasal dari bujet pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pemerintah berupaya mengantisipasi permasalahan ketimpangan pendanaan infrastruktur tersebut melalui upaya peningkatan kelayakan proyek dan melakukan kerja sama dengan badan usaha," kata Wakil Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Erwin Aksa, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/6/2016).

Penerapannya, lanjut Erwin diharapkan mampu mereduksj beban APBN melalui peningkatan keterlibatan para investor mulai dari pemerintah daerah, BUMN hingga pihak swasta.

Swasta ditargetkan mampu berkontribusi hingga sebesar 30,7 persen atau setara dengan Rp 1,692.3 triliun dari total bujet kebutuhan infrastruktur Indonesia.

Selain bekerja sama dengan badan usaha, pemerintah juga mengeluarkan berbagai macam kebijakan yang kondusif bagi iklim investasi terkait terbatasnya dana pemerintah.

"Selain menggunakan dana investasi asing, terdapat potensi keuangan domestik seperti pasar saham, obligasi, reksadana, dana pemium, dan asuransi yang dapat digunakan sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur," jelas Erwin.

Alternatif itu diharapkan Erwin bisa menjadi stimulus investasi bagi percepatan pembangunan dan meningkatkan hubungan strategis antara pemerintah dan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com