Keempat proyek tersebut tersebar di Kota Bandung (Jawa Barat), Kota Makassar (Sulawesi Selatan), Kota Bogor (Jawa Barat), dan Kota Samarinda (Kalimantan Timur).
Summarecon Bandung merupakan township development yang akan segera dilansir dalam waktu dekat yakni pada 21 November 2015.
"Semua perizinan baik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sudah beres. Jadi kami tinggal memperkenalkannya kepada publik," ujar Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk., Adrianto P Adhi, kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Proyek seluas 350 hektar tersebut, akan berisi hunian kelas menengah atas dengan harga mulai dari Rp 1 miliar.
Direktur Keuangan PT Summarecon Agung Tbk, Michael Yong, mengharapkan, dari penjualan Summarecon Bandung, perseroan dapat meraup Rp 800 miliar.
"Kami optimistis target penjualan ini dapat tercapai mengingat kondisi bisnis properti secara umum sudah mulai menunjukkan indikasi positif," tambah Michael.
Selain itu, pasar hunian di Bandung juga sangat potensial dengan daya beli tinggi, tak kalah dari Jakarta.
"Ini dibuktikan dengan pemesanan yang telah meencapai 1.000 konsumen," timpal Adhi.
Sementara Summarecon Makassar akan digarap pada semester kedua 2016. Luas proyek ini mencapai 170 hektar.