Himawan mengatakan, anggaran ini lebih kecil dari yang direncanakan karena adanya rencana penundaan Penyertaan Modal Negara (PMN). Padahal, Perumnas ditargetkan akan menerima sebanyak Rp 220 miliar PMN tunai dan Rp 230 miliar non-nutai.
"Saya mendengar PMN ini ditunda," imbuh Himawan.
Meski begitu, Himawan mengaku belum mendapat surat resmi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, akibat rencana penundaan tersebut, Perumnas harus menyiapkan strategi bisnis baru demi melanjutkan Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.
Hingga akhir tahun ini, Perumnas menargetkan 25 ribu unit rumah terbangun dari total target 33 ribu unit. Tidak tercapainya target ini disebabkan adanya masalah perizinan di beberapa daerah.