Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkin Ada yang Pernah Bunuh Diri di Rumah Anda?

Kompas.com - 12/08/2014, 16:26 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com — Calon pembeli rumah seken umumnya ingin mengetahui riwayat renovasi, kerusakan, atau bencana alam yang kerap menimpa rumah tersebut. Namun, segelintir calon pembeli lain rupanya mencari informasi yang berbeda, yaitu ingin mengetahui riwayat kematian yang pernah terjadi di dalam rumah itu.

Seperti dikutip Nydailynews.com, saat ini tersedia DiedinHouse.com bagi segelintir pembeli rumah seperti itu. Situs tersebut menyediakan jasa analisis lebih dari 118 rekaman publik dan swasta yang menyajikan informasi rahasia para broker. Dalam hal ini, khususnya menyangkut daftar kasus kematian yang pernah terjadi di properti bersangkutan.

"Sebelum Anda membeli rumah, apakah Anda mau mereka (para makelar) menutup fakta bahwa pernah terjadi pembunuhan atau bunuh diri di rumah tersebut," ujar Roy Condrey, pendiri dan presiden situs DiedinHouse.com, pada Daily News.

DiedinHouse.com merupakan situs yang secara spesifik menyediakan data kematian di dalam sebuah properti. Menariknya, data yang disediakan Condrey tidak bermaksud untuk menimbulkan isu klenik tentang kehadiran "arwah penasaran". Condrey justru ingin menghindari hal tersebut.

"Cerita hantu bisa seperti cerita kegiatan memancing, bisa dibesar-besarkan. Kami ingin menghindari hal tersebut," imbuhnya.

Alih-alih mendorong masyarakat "melupakan" riwayat kelam sebuah properti, Condrey justru menyediakan fakta. Menurut hematnya, fakta akan membuat keadaan lebih jelas. Tidak perlu lagi terdengar cerita hantu, dan adanya stigma yang melekat pada rumah sekaligus tempat kejadian perkara.

www.shutterstock.com Pengguna jasa ini akan mendapatkan beberapa laporan. Laporan-laporan tersebut antara lain daftar nama yang terhubung dengan properti bersangkutan, status mereka, dan jika nama-nama dalam daftar sudah meninggal, sebab kematian pun akan dicantumkan.
Pengguna jasa ini akan mendapatkan beberapa laporan. Laporan-laporan tersebut antara lain daftar nama yang terhubung dengan properti bersangkutan, status mereka, dan jika nama-nama dalam daftar sudah meninggal karena kematian pun akan dicantumkan.

Umumnya, data yang tersedia hanya sampai tahun 1940-an. Namun, beberapa properti pun memiliki data hingga 1800-an.

"Percaya atau tidak, beberapa orang melakukan hal tersebut," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com