Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tetap Eksis di Industri Penerbangan, Malaysia Bangun Asia Aerospace City

Kompas.com - 04/08/2014, 05:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sejak tragedi Malaysia Airlines MH370 dan MH17, reputasi industri penerbangan Malaysia anjlok drastis. Namun, dua tragedi tersebut belum sampai membuat Malaysia hancur dan kehilangan hasrat untuk membangun reputasi kembali.

Baru-baru ini, pemerintah Malaysia merilis sebuah proyek skala besar bertajuk The Asia Aerospace City yang dirancang sebagai pusat kedirgantaraan Asia. Kawasan terpadu ini akan mencakup sejumlah fasilitas raksasa untuk kepentingan akademik dan industri penerbangan.

atkins global Desain The Asia Aerospace City
Malaysia akan menggandeng Airbus dalam mengelola kawasan kedirgantaan terpadu ini. Keduanya bertujuan menghasilkan sumber daya manusia terampil di sektor penerbangan, dan klaster industri penerbangan mutakhir.  

Direktur Eksekutif MARA Aerotech, Zulkifri Osman, mengatakan, banyak pemain industri kedirgantaraan ingin datang dan mengembangkan bisnis mereka di Asia, dan Malaysia merupakan lokasi tepat yang dapat menjawab solusi itu.

"Kita tahu ada kesenjangan kompetensi antara bakat yang kita miliki di Malaysia dan tingkat kompetensi yang dibutuhkan oleh pemain industri jadi kita mencari dan berusaha untuk mengatasi kesenjangan kompetensi tersebut," ujar Osman.

The Asia Aerospace City juga akan memberikan Malaysia kuota menguntungkan dari industri kedirgantaraan. Mereka mengharapkan kawasan terpadu ini akan menghasilkan setidaknya 5.000 pekerjaan teknik dan pendapatan lebih dari Rp 6,5 triliun pada saat beroperasi tahun 2020 mendatang.

Desain Atkins

The Asia Aerospace City yang berlokasi di Subang, ini dirancang oleh konsultan arsitektur Atkins. Mereka mendesainnya sebagai kota
pintar dengan penekanan pada penelitian dan fasilitas pengembangan, yang dilengkapi perkantoran, kampus akademik, pusat konvensi dan klaster permukiman.

CEO Atkins Asia Pasifik, Chris Birdsong, mengatakan, The Asia Aerospace City merupakan proyek penting bagi rencana transformasi ekonomi Malaysia dan Atkins mendapat kehormatan bekerja sama dengan MARA membangun fasilitas yang luar biasa untuk sektor kedirgantaraan.

"Kami percaya bahwa itu akan memainkan peran penting dalam mencapai visi nasional dari industri Malaysia mandiri pada tahun 2020  nanti," kata Birdsong.

atkins global Desain The Asia Aerospace City
Menteri Pembangunan Pedesaan dan Regional, Datuk Seri Mohd Shafie Apdal, menambahkan bahwa pembangunan akan menarik minat dan komitmen dari pelaku industri dirgantara internasional untuk memungkinkan Malaysia menjadi pusat kedirgantaraan di Asia.

Seluruh bangunan dalam kawasan terpadu ini memiliki luas 328.000 meter persegi yang  terinspirasi sayap pesawat terbang. Desain ini memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa dan insinyur teknik penerbangan dalam menciptakan berbagai jenis kegiatan.

Ada pun fitur-fitur yang melengkapi kawasan ini, mencakup sebuah klaster akademik dengan vendor Malaysia Institute of Aviation Technology dan pusat pengembangan profesional bagi sekitar 2.000 siswa. 

Selain itu, terdapat pusat penelitian dan pelatihan yang mendukung kegiatan pengujian dan validasi kedirgantaraan, sebuah klaster yang melayani fungsi kegiatan bagi para profesional berupa pusat konvensi dan hotel bisnis. Berikutnya adalah fasilitas restauran, kafe dan fasilitas olahraga yang akan memperluas interaksi sosial bagi para siswa penerbangan, profesional dan para pengunjung.

Atkins menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFDuntuk menyelaraskan bangunan dan memungkinkan gerakan angin alami dari luar. Satu set kanopi yang mencakup 36,000 meter persegi akan menaungi luar ruang dan berkontribusi menghasilkan energi lokal melalui panel fotovoltaik built-in.

The Asia Aerospace City terhubung dengan kota-kota di sekitarnya seperti Kuala Lumpur melalui jaringan stasiun kereta listrik. Jaringan transportasi berbasis rel ini melayani rute menuju terminal penerbangan regional dan domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com