Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang: Jokowi Galak!

Kompas.com - 31/07/2014, 14:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) yang membuka pintu untuk warga bersilaturahim pada Rabu (30/7/2014) meninggalkan kesan khusus di mata para pengembang yang berkiprah di Solo, Jawa Tengah.

Selama menjabat sebagai Wali Kota Solo pada 2005-2012, Jokowi dikenal tegas dan galak. Terlebih dalam hal perizinan untuk pembangunan properti komersial.

"Jokowi itu galak. Dia tak segan menolak proposal proyek pembangunan properti komersial yang tak sesuai peruntukan. Dia juga akan menolak proposal proyek baru bila di suatu lokasi sudah terdapat beberapa proyek serupa," ungkap Direktur Operasional Sun Motor Group, pengembang Solo Paragon, Budianto Wiharto, kepada Kompas.com, Kamis (31/7/2014).

Pendek kata, lanjut Budianto, Jokowi mampu membuat pengembang "ketar-ketir". Pengembang tidak memiliki ruang untuk leluasa menyiasati perizinan. Proposal proyek harus betul-betul dikaji kelayakannya, proporsional antara pasokan (supply) dan kebutuhan (demand), serta terpenuhi seluruh perizinannya.

"Pengalaman kami dulu saat membangun pusat belanja Solo Paragon, juga begitu. Kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Beruntung semua perizinan dan persyaratan lainnya kami penuhi. Jadinya, Solo Paragon merupakan mal terakhir yang direstui Pak Jokowi," tambah Budianto.

Hanya, kata dia, Jokowi mewanti-wanti Sun Motor Group untuk tidak hanya mengejar keuntungan dan modernitas. Kearifan lokal berupa budaya tradisional seperti wayang, pedagang lokal, dan juga material lokal harus diakomodasi.

Walhasil, fasad depan Solo Paragon dihiasi elemen dekorasi pewayangan. Selain itu, Sun Motor Group juga memberi kesempatan kepada pedagang lokal untuk membuka gerainya di dalam mal.

Sementara itu, Jokowi di mata Direktur Utama Kini Jaya Indah, Ichsan Hidayat, merupakan sosok yang akan membawa pengaruh positif terhadap sektor properti di Solo, Semarang, Yogyakarta, dan juga kota-kota lainnya di seluruh Indonesia.

"Pembangunan infrastruktur yang merupakan faktor penting pendorong pertumbuhan sektor properti kami yakini akan dipercepat. Komitmennya saat debat Pilpres yang akan mengutamakan pembangunan infrastruktur sangat baik buat pasar properti," tandas Ichsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com