Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Gelora Bung Karno Makin Disesaki Properti Komersial

Kompas.com - 30/05/2014, 12:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan properti komersial di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, mulai kembali aktif. Menyusul dibangunnya Gateway Park Senayan yang berada di Jl Pintu 1.

Properti komersial terbaru ini berupa ruang ritel tiga lantai dengan konsep gaya hidup dan hobi. Peruntukan ruang-ruang di dalamnya dikhususkan untuk penyewa yang bergerak di sektor otomotif (sport) dan kafe. 

Kehadiran proyek yang sudah memasuki tahap konstruksi ini, menambah panjang daftar properti komersial di dalam dan sekitar area Kawasan GBK. Sebelumnya, terdapat Hotel Atlet Century Park, FX Plaza dan Harris Hotel and Apartment, Hotel Mulia, Sultan Hotel and Residence, dan Jakarta Convention Center.

Menurut pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, pembangunan Gateway Park Senayan tersebut merupakan bentuk aksi perambahan atas ruang terbuka hijau (RTH). Pasalnya, GBK dirancang sebagai RTH, jantung dan paru-paru kota serta kawasan resapan air.

"Dengan diizinkannya pembangunan Gateway Park Senayan, maka status GBK sebagai RTH menjadi "banci", tidak jelas. Kalau mau dijadikan sebagai kawasan komersial, sekalian saja dideklarasikan. Jangan sedikit demi sedikit perambahan diizinkan. Ini preseden buruk," ujar Yayat kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2014).

Yayat menambahkan, jika kemudian GBK menjadi pusat bisnis komersial, pemerintah harus mampu menyediakan kawasan penggantinya. "Dulu ada wacana Hambalang di Kabupaten Bogor, dikembangkan untuk menggantikan peran dan fungsi GBK, namun belum lagi dibangun sudah kacau balau. Nah, sekarang, peran dan fungsi GBK lama-lama kacau juga karena RTH-nya kian tergerus," tandasnya.

Gateway Park Senayan hanyalah satu dari sekian proyek properti komersial baru yang berpotensi mengubah fungsi GBK. Proyek lainnya adalah Lot 6 @ Senayan.

Atas perkembangan aktual ini, tambah Yayat, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) sebagai lembaga yang bertugas mengelola Kawasan GBK, telah menyalahi filosofi pembentukan PPKGBK sendiri.

PPK GBK berkewajiban melestarikan dan mengembangkan kawasan untuk tetap dapat berfungsi sebagai RTH. Di samping tugas lainnya untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas prasarana kegiatan olahraga bertaraf internasional, mengembangkan kemandirian melalui usaha meningkatkan intensitas pemanfaatan ruang.

"Terakhir itu merupakan grey area, wilayah abu-abu. Karena jika mengacu pada proyek Gateway Park saya menduga meski lahannya berada di wilayah pengelolaan PPK GBK namun perizinan dikeluarkan DKI Jakarta. Padahal pembangunan ritel komersial sudah dibatasi dengan dikeluarkannya moratorium," pungkas Yayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com