Kaum yang tersingkir tersebut mencari alternatif perlindungan di tempat lain. Mereka hidup jauh dari sistem, dan jauh di bawah tanah Bucharest.
Di bawah rumah-rumah besar, karya-karya arsitektur bersejarah, dan pusat-pusat atraksi turis yang sempat membuatnya dikenal sebagai "Paris di Timur", terdapat kehidupan lain di Bucharest. Para pencandu narkoba dan para pengidap HIV membangun rumahnya di bawah tanah. Sama seperti rumah lain, rumah di bawah tanah tersebut pun punya "kepala keluarga".
Bagi para pencandu dan penderita HIV positif yang memilih bawah tanah Bucharest sebagai rumah, Lee merupakan sosok ayah, mentor, dan penyedia obat-obatan bagi mereka, termasuk penyedia lem untuk dihirup. Cara hidup Lee dan "keluarga" barunya memang berbeda dari kebanyakan orang. Namun, dia menyediakan keamanan bagi "anak gorong-gorong" yang hidup bersamanya.
Tidak sendirian
Semua berawal dari Revolusi Romania pada 1989 lalu. Kejatuhan rezim Ceausescu membuat puluhan ribu anak-anak di panti asuhan jatuh di "tangan" Pemerintah Romania.
Namun, pada 1990, terkuak dalam berbagai laporan bahwa anak-anak tersebut malah telantar. Mereka bermukim di terowongan-terowongan di bawah Bucharest, mereka mengalami ketergantungan obat, dan beranak pinak di sana.
Lebih dari sekadar mitos, hingga kini para pencandu di Bucharest masih menempati tempat tinggal di bawah tanah tersebut. Mereka masuk lewat lubang yang terletak tidak jauh dari jalan di depan stasiun. Para penghuninya biasa keluar setelah petang lewat lubang ini. Dikutip dari Daily Mail, ini seperti bangkit dari kubur.
Menariknya, di antara para pencandu terdapat sosok anak kecil, Nico, yang rupanya sudah berusia 17 tahun. Perkembangan tubuh Nico terhambat lantaran ketergantungannya pada obat-obatan.
Nico-lah yang menjadi "kunci" penghubung antara Channel 4 News dan Bruce Lee. Setelah beberapa jam, Lee memperbolehkan tim Channel 4 News masuk ke rumahnya.
Di dalam, rasa panas segera terasa. Terowongan-terowongan tempat tinggal Lee dan kumpulannya merupakan bagian dari desain Ceausescu yang berfungsi menghangatkan kota secara terpusat.
Setelah panas, bau menyengat pun mulai tercium. Bau cat metalik, bernama Aurolac, yang tengah dihirup pencandu. Terakhir, terdengar suara musik yang kencang.
Lee dan para pencandu pun tidak sendirian. Di dalam terowongan bawah tanah ini ada banyak kucing dan anjing yang dipelihara oleh Lee. Tidak sulit melihat sisi lain Lee dan kelompoknya ketika sudah melihat langsung kediamannya. Ini jauh lebih lembut jika dibandingkan dengan hiasan rantai, tato, dan kebiasaan menghirup lem yang terlihat pada mereka, para penghuni bawah tanah.
"Lihat apa yang sudah saya lakukan untuk tempat ini. Kebanyakan orang di sini datang dari panti asuhan. Saya mencoba mengatur mereka. Kami ingin membuktikan bahwa kami tidak seperti yang mereka percaya, sebagai 'buangan masyarakat', 'tikus', atau narapidana, atau apalah," ujar Lee.
"Sistem tidak menjaga mereka. Mereka datang ke saya karena makanan, kehangatan, saran seperti halnya orangtua, juga karena pengertian. Kami adalah keluarga, kami mau menjadi keluarga di sini, dan itulah kami," tambahnya.