Jika Jakarta punya 133 proyek properti yang sedang dalam tahap konstruksi, maka London mengejarnya dengan 45 gedung.
Menurut New London Architecture dan GL Hearn, terdapat lebih dari 236 gedung dengan ketinggian di atas 20 lantai. Sebanyak 72 sedang dalam rancangan, 113 disetujui untuk dibangun dan 45 dalam tahap konstruksi. Jumlah ini melonjak dua kali lipat dari perkiraan semula.
Fenomena tersebut tak lepas dari pertumbuhan bisnis yang berdampak pada tingginya permintaan ruang kantor. Wilayah Canary Wharf dan pusat kota merupakan generator paling aktif memicu perkembangan sektor properti London.
Chief Executive and Head of London Market Cushman and Wakefield Inggris, Digby Flower, mengatakan, meskipun harga sewa perkantoran naik, mencapai 2,122 euro atau setara Rp 34,1 juta per meter persegi, namun London tetap menarik.
"Kota ini sangat menarik bagi banyak perusahaan internasional sebagai magnit global yang terus tumbuh. Kawasan perkantoran premium West End tampil sebagai terdepan yang mengalami stabilitas permintaan dan berlanjut tahun ini,"
ungkapSementara apartemen tumbuh di daerah-daerah yang sebelumnya "bebas" gedung tinggi yakni Greenwich, dan Lambeth.