Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Kematian Ini untuk Mengenang 180 Buruh yang Tewas Sia-sia

Kompas.com - 07/12/2014, 21:02 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah rancangan konseptual monumen kematian, Qatar World Cup Memorial Tower telah lahir. Konsep tersebut didesain sebagai kritik pedas meningkatnya jumlah buruh bangunan yang tewas akibat pekerjaan konstruksi stadion dan infrastruktur untuk perhelatan Piala Dunia 2022.

Berangkat dari keprihatian atas nasib buruh bangunan antarbangsa yang tewas sia-sia, 1Week1Project merancang monumen kematian tersebut. Selain jumlah kematian yang meningkat sebanyak 180 orang sejak awal 2014, 1Week1Project juga mendedikasikan konsep monumen ini untuk pekerja konstruksi yang mengalami pelecehan.

Berdasarkan laporan Amnesty International, sebagian buruh yang tewas dan mengalami pelecehan, berasal dari Nepal dan India. Namun, meskipun mereka menyajikan statistik suram, pemerintah Qatar tetap meneruskan pembangunan sejumlah stadion dan infrastruktur demi mengejar tenggat waktu Piala Dunia yang kurang dari 8 tahun lagi.

Ada pun Qatar World Cup Memorial Tower, terbuat dari tumpukan modul beton yang merepresentasikan jumlah kematian. Setiap blok beton menggambarkan seorang pekerja yang tewas.

Jika kondisi tenaga kerja tidak membaik dan jumlah kematian meningkat, ketinggian menara akan terus mengangkasa. Angka proyeksi saat ini menunjukkan, jumlah kematian bisa mencapai 4.000 orang yang berasal dari 2.022 pertandingan. Jumlah kematian tersebut akan semakin mengerek Qatar World Cup Memorial Tower menuju ketinggian hingga 1,5 kilometer.

Bukan kali ini saja perhelatan akbar sepakbola sejagat raya Piala Dunia Qatar 2022 mengundang kontroversi. Sebelumnya, stadion utama yang bakal digunakan sebagai venue pembuka karya Zaha Hadid dikritik sejumlah kalangan karena teleh menelan korban. Padahal pembangunan belum lagi dimulai!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com