Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu, Pekerja Stadion Piala Dunia Qatar Dibayar Murah!

Kompas.com - 31/07/2014, 12:51 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Pekerja asing yang membangun stadion pertama untuk Piala Dunia Qatar 2022 mendatang mendapat upah rendah. Media asal Inggris, Guardian, menemukan bahwa ada pekerja yang hanya dibayar dengan upah sebesar 45 penny per jam (sekitar Rp 8.800) atau sekitar Rp 96.000 per hari.

Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan besaran anggaran untuk membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur Piala Dunia 2002, yaitu 134 miliar poundsterling (Rp 2.654 triliun).

Seperti dikutip dalam Guardian, lebih dari 100 pekerja asing datang dari berbagai negara miskin dunia untuk membangun stadion ini. Sayangnya, harapan mendapat penghasilan yang layak dan kehidupan lebih baik pupus lantaran rendahnya kualitas penanganan pekerja asing untuk proyek tersebut.

Selain rendahnya upah yang mereka dapatkan, para imigran juga mengeluhkan bahwa selama satu tahun, sebagian dari mereka belum mendapatkan upahnya. Padahal, pihak penyelenggara turnamen sudah menyatakan bahwa hak-hak pekerja akan menjadi prioritas utama mereka.

Hal ini menambah sederetan pemberitaan buruk seputar pembangunan stadion. Sebelumnya, ratusan imigran dilaporkan tewas dalam berbagai kecelakaan kerja, kecelakaan di jalan raya, bunuh diri, dan gagal jantung. Karena itu, kondisi kerja yang berat, rendahnya upah, pembayaran tertunda, bahkan perbudakan kini menjadi sorotan dunia.

Beberapa pekerja juga bersaksi bahwa para manajer sudah menahan paspor mereka. Hal ini jelas melanggar standar kesejahteraan yang ditetapkan penyelenggara Piala Dunia. Aturan tersebut menyebutkan, "Para kontraktor harus memastikan bahwa para pekerja memiliki sendiri paspor dan berbagai dokumen pribadi lainnya."

Slip pembayaran upah para pekerja Al-Wakrah juga menunjukkan bahwa kontraktor telah melanggar ketentuan pembayaran lembur dan batasan jam kerja yang ditetapkan oleh Komite Penyelenggara Piala Dunia Qatar.

Praktik ini sudah terjadi sejak April lalu. Bukti yang tertera dalam slip menunjukkan bahwa pada April, seorang imigran bekerja setiap hari, dengan tambahan lembur 38 jam. Total penghasilannya 33,50 poundsterling per minggu, atau 4,80 poundsterling per hari (Rp 94.628,66).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com