POSO, RABU — Budi daya ikan sogili atau sidat atau sejenis belut di Danau Poso bakal memperoleh kemajuan dengan kehadiran investor dari Singapura. "Kami akan melakukan budi daya dengan keramba," begitu kata Manajer Umum PT Ina Internasional Nevita Anastasia, Rabu (4/3).
Menurut Anastasia, bosnya, Liem Tin, yang juga presiden direktur perusahaan tersebut, mengunjungi Tentena, ibu kota Kecamatan Pamona Timur, dua minggu lalu. Kota kecil di tepi Danau Poso itu memang dikenal sebagai sentra penangkapan ikan sogili. "Dia sangat tertarik untuk membudayakan sogili," katanya.
Anastasia menambahkan, budi daya sogili dengan keramba dianggap pihaknya sebagai satu-satunya cara untuk mempercepat peningkatan kualitas hidup nelayan di Tentena. Nantinya, seluruh produksi akan diekspor ke negara-negara tujuan, seperti Taiwan, Hongkong, Jepang, China, dan beberapa negara Eropa.
Sebagai uji coba, bulan ini, terang Anastasia, pihaknya akan memasang sepuluh keramba. Upaya ini dijalankan dengan pendampingan nelayan lokal dan pemerintah setempat.
Di samping itu, lanjut Anastasia, pihaknya masih menanti pembukaan kembali penerbangan reguler dari dan ke Poso. Penerbangan ini dianggap penting untuk memastikan ekspor sogili dalam keadaan hidup.
Pasalnya, terlalu berisiko membawa sogili hidup dari Tentena untuk diterbangkan dari Makassar, Sulawesi Selatan. Kalau dihitung waktu, perjalanan tersebut bisa memakan waktu lebih dari 24 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.