JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai produsen peralatan elektronik rumah tangga asal China, Midea melihat potensi Indonesia untuk mengembangkan bisnis.
Permintaan peralatan elektronik di Indonesia ini, antara lain lemari es, mesin cuci, dan pendingin ruangan atau air conditioner (AC).
"Permintaan terbesar pertama adalah lemari es yang kira-kira sekitar 4 juta-4,5 juta unit tiap tahun," ujar Presiden Direktur Midea Electronics Indonesia Jino Sugianto saat peluncuran produk terbaru Midea, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Selain lemari es, kata Jino, permintaan untuk AC juga cukup tinggi yakni sekitar 2,5 juta-3 juta unit per tahun.
Jika dilihat dari harga rata-rata per unitnya, untuk AC dibanderol sekitar Rp 3 juta. Sementara lemari es rata-rata hanya Rp 1,7 juta.
Dengan demikian harga lemari es kurang lebih hanya separuh dari AC, sehingga menjadikan AC berkontribusi paling besar terhadap pendapatan Midea.
"Apalagi kalau Midea sendiri memiliki bisnis pabrik AC kedua setelah mendirikan kipas angin pada 1980. Di tahun 1985, Midea mendirikan pabrik residential air conditioning dan 1999 comercial AC," kata dia.
Midea bahkan akhirnya mendapatkan citra sebagai perusahan AC, karena kontribusinya lebih besar dari pabrik AC.
Menurut Jino, citra seperti ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Secara global, AC Midea memberi kontribusi cukup besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.