KOMPAS.com - Dipagari tebing kapur, sepanjang mata memandang terlihat pantai berpasir putir terbentang sejauh satu kilometer. Jika orang bule, khususnya asal Australia, menyebutnya "secret beach", orang lokal Desa Kutuh, Badung, Bali, menyebutnya Pantai Kutuh.
Tapi, pantai putih bersih itu kini lebih populer dipanggil Pantai Pandawa. Tak heran, Pantai Pandawa masuk sebagai satu dari 10 pantai pasir putih yang wajib dikunjungi wisatawan di Bali. Apalagi, pantai tersebut tak lagi didominasi oleh wisatawan asing, melainkan juga wisatawan domestik yang berkunjung ke sana.
Ditempuh sejauh 18 kilometer dari bandara Ngurah Rai, wisatawan hanya butuh 30 menit untuk menempuh waktu perjalanan ke pantai ini. Jalannya berliku-liku, terutama ketika memasuki kawasan Garuda Wisnu Kencana Jimbaran.
Setelah itu, wisatawan akan melewati kawasan paling khas dari pantai ini, yaitu jalan aspal yang diapit tebing batu terjal. Pada salah satu gugusan tebing yang terdapat patung Panca Pandawa, di situlah muasal pantai ini disebut 'Pantai Pandawa'.
Investasi kondotel
Dalam "hukum investasi" di sektor pariwisata, hampir di semua destinasi wisata favorit akan banyak turis bermotif wisata yang membutuhkan penginapan. Di kawasan inilah sangat cocok dibangun kondominium hotel (kondotel).
Kata 'cocok' artinya investasi yang ditanam akan memberikan imbal hasil yang sepadan, baik dalam jumlah maupun lamanya waktu model kembali. Apalagi jika proyek kondotel yang dimaksud berada di destinasi wisata favorit.
"Khusus di Bali, kondotel di dekat pantai masih menjadi incaran investor. Pertimbangan lokasi menjadi faktor menjanjikan keuntungan investasi karena kawasan wisata pantai masih target utama pasar wisatawan mancanegara maupun lokal," kata Ratdi Gunawan, Marketing Consultant Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali, kepada Kompas.com di Jakarta, Minggu (12/6/2016).
Berdasarkan data itu, pintu masuk utama bandara di Indonesia yang mencatat angka tinggi untuk kedatangan wisatawan asing adalah Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebesar 22,52 persen dan diikuti oleh Ngurah Rai, Bali, sebanyak 20,36 persen.
"Jadi, tak salah ketika pertimbangan investasi di lokasi wisata seperti Bali ini adalah kondotel. Dengan okupansi rata-rata di atas 70 persen, imbal hasilnya bisa mencapai 100 persen dan modal kembalinya rata-rata 7 sampai 8 tahun," tutur Ratdi.
Terbukti, lanjut Ratdi, Grand Orange Condotel Pandawa Beach yang berlokasi hanya 400 sampai 500 m dari Pantai Pandawa sudah terjual 80 persen dalam waktu 5 bulan sejak dipasarkan.
Ratdi menambahkan, Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali dirancang sebagai hotel bintang empat hak milik dengan profit sharing 80 persen. Saat ini tahap pembangunan kondotel itu sudah hampir topping off. Dia menargetkan pada semester pertama tahun depan hotel tersebut sudah mulai beroperasi.
"Bali punya target pasar yang besar, baik itu wisatawan mancanegara maupun domestik dari 34 provinsi yang ada di Indonesia," kata Ratdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.