JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja sektor perhotelan di Jakarta selama bulan April 2016 tercatat mengalami penurunan dalam tiga metriks utama.
Hal ini ditandai dengan tingkat hunian yang bergeser 0,3 persen lebih rendah dibanding catatan sebelumnya pada Maret 2016 menjadi 54,7 persen.
Di segmen tarif rerata harian atau average daily rate (ADR), hotel-hotel di ibu kota juga merosot 11,1 persen menjadi Rp 1.090.717.
Demikian halnya dengan segmen pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) yang turun 11,4 persen menjadi Rp 677.603.
Pertumbuhan negatif ini tak lain didorong melimpahnya pasokan yang mengakibatkan ketidakseimbangan pasar.
Pasokan baru secara tahunan naik 6,2 persen melebihi pertumbuhan permintaan yang hanya mencapai 2,7 persen.
"Padahal, para pelaku bisnis perhotelan telah menurunkan tarif dalam upaya menekan ketidakseimbangan tersebut," kata STR Global dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (25/5/2016).
Secara umum, kinerja perhotelan di kawasan Asia Pasifik memperlihatkan hasil positif dalam tiga metriks utama.
Tingkat hunian meningkat 2,0 persen menjadi 70,5 persen. Tarif rerata harian juga tumbuh tipis 1,5 persen menjadi 102,34 dollar AS.
Sementara RevPAR bergeser 3,6 persen lebih baik menjadi 72,13 dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.