Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Global Marijuana March, Lingkar Ganja Nusantara Giatkan Membaca Alam

Kompas.com - 02/05/2016, 21:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkar Ganja Nusantara (LGN) bersama dengan Yayasan Sativa Nusantara (YSN) dan Transformasi Hijau (Trashi) menginisiasi gerakan Membaca Alam.

Gerakan ini dilakukan dalam rangka merayakan Hari Solidaritas Internasional Global Marijuana March (GMM) 2016 pada 7 Mei 2016 mendatang.

Gerakan Membaca Alam tersebut akan dilaksanakan serentak di enam kota di Indonesia, yakni Jakarta, Padang, Yogyakarta, Surabaya, Gresik, dan Makassar.

"Di Jakarta kita akan menanam tanaman buah di Hutan Kota Tebet, Surabaya kita lakukan penanaman di Hutan Mangrove, Gresik dan Makassar di jalur penghijauan jalan raya, di Yogyakarta di bantaran Sungai Gajah Wong, dan Padang di bukit Batu Busuak," jelas Koordinator GMM Nasional-Jakarta, Singgih Tomi Gumilang, di Jakarta, Senin (2/5/2016).

Gerakan Membaca Alam ini, sebut Singgih bertujuan membangkitkan lagi keberadaan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai paru-paru kota yang selama ini tergerus gedung-gedung tinggi dan area komersial.

Adapun kaitannya dengan perayaan GMM, Gerakan Membaca Alam digunakan sebagai langkah LGN untuk membuat publik meihat penggunaan ganja dari perspektif lain.

"Dalam Gerakan Membaca Alam, kita mau tanaman ganja diihat dari sisi positifnya, tidak melulu sisi negatifnya dan bukti kalau kita bisa mengelolanya dengan baik," ungkap Ketua LGN, Dhira Narayana, dalam kesempatan yang sama.

Dhira menambahkan jika Gerakan Membaca Alam ini terbilang gerakan yang menyimpang dari gerakan legalisasi ganja yang biasanya frontal.

Adapun total tanaman buah yang ditanam di Jakarta, Makassar, dan Padang adalah sebanyak 40 tanaman.

Angka 40 sendiri disebut Dhira sebagai simbol cap ilegal ganja yang sudah berlangsung selama 40 tahun sejak tahun 1976 hingga sekarang.

Sementara itu, untuk hutan mangrove Surabaya akan ditanami sekitar 200-an tanaman hijau, di Gresik sebanyak 20 sampai 30 tanaman, dan Padang berupa tanaman kayu untuk mencegah longsor.

LGN, YSN, dan Trashi menargetkan lebih dari 2.000 orang untuk berpartisipasi dalam Gerakan Membaca Alam di enam kota tersebut.

"Di Jakarta kami targetkan 1.200 orang karena tahun lalu 1.000 orang dengan dua orang ditangkap polisi karena kedapatan membawa ganja. Sedangkan di lima kota lainnya kami targetkan 200 sampai 300 orang," jelas Tomi.

Oleh karena itu, Tomi menegaskan bagi siapa pun yang berpartisipasi dalam Gerakan Membaca Alam untuk tidak membawa ganja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Lewat Pelataran, Urus Sertifikat Tanah Bisa Dilakukan Akhir Pekan

Berita
Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Kini, Pelataran Hadir di 107 Kantor BPN Seluruh Indonesia

Berita
Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Naik Whoosh Lebih Mudah, Ada Banyak Integrasi Moda

Berita
Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Gratis, Naik KA Feeder dari Stasiun Padalarang-Bandung

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sleman: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com