Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Laba Tertahan, Intiland Raup Pendapatan Rp 2,2 Triliun

Kompas.com - 01/04/2016, 02:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski pertumbuhan laba usaha tertahan, PT Intiland Development Tbk mampu mempertahankan tren peningkatan kinerja pendapatannya sepanjang 2015.

Emiten properti ini mencatat pendapatan Rp 2,2 triliun, atau melonjak 20,4 persen lebih tinggi ketimbang pencapaian tahun 2014 senilai Rp 1,83 triliun.

Kenaikan pendapatan ini didorong oleh pengakuan pendapatan seiring penyelesaian pembangunan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang perseroan.

“Pengakuan penjualan proyek kondominium 1Park Avenue, South Quarter, dan Serenia Hills
menyumbang kontribusi besar terhadap naiknya pendapatan usaha,” ungkap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (31/3/2016).

Ditinjau dari segmentasi pengembangannya, proyek-proyek mixed-use & high rise masih menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar mencapai Rp 1,08 triliun atau 49 persen dari keseluruhan.

Segmen pengembangan kawasan perumahan memberi andil Rp 701 miliar atau 32 persen, sedangkan segmen pengembangan kawasan industri mencatatkan kontribusi pendapatan Rp 192,3 miliar atau 8,7 persen.

Adapun segmen properti investasi yang antara lain berasal dari penyewaan gedung perkantoran, pergudangan, golf dan sarana olahraga memberikan porsi Rp226,6 miliar atau 10,3 persen.

Ditinjau berdasarkan tipe, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan
kontribusi Rp 1,97 triliun atau 89,7 persen dari keseluruhan.

Sisanya berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang mencapai Rp 226,6 miliar atau 10,3 persen.

Meski industri properti nasional mengalami tekanan berat sepanjang tahun lalu perseroan mampu mempertahankan kinerja profitabilitas.

Laba kotor tercatat Rp1,04 triliun atau relatif stabil dari pencapaian tahun sebelumnya Rp 993 miliar. Sementara laba usaha senilai Rp 457 miliar dan laba bersih Rp 401,5 miliar.

Archied menjelaskan naiknya beban pokok penjualan dan beban penjualan menjadi sejumlah faktor yang menahan pertumbuhan laba.

Target 2016

Perseroan menetapkan target penjualan marketing tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. Sampai dengan akhir triwulan I 2016 perseroan berhasil meraih marketing
sales sekitar Rp 702 miliar. Pencapaian ini setara dengan 28 persen dari target.

“Proyek baru The Rosebay dan Graha Natura memberikan kontribusi yang signifikan pada marketing sales,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com