Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih "Lahan Empuk" Incaran Pengembang Singapura

Kompas.com - 29/03/2016, 12:23 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Laporan keuangan atau Wealth Report 2016 yang dilansir Knight Frank Indonesia, Senin (21/3/2016), lalu banyak memaparkan hal mencengangkan terkait sektor properti. Salah satunya disebutkan bahwa jumlah orang kaya Indonesia yang membeli properti di Singapura terus merosot.

Pada 2015 lalu penurunan pembeli mencapai 33 persen, yaitu 330 orang dari jumlah sebelumnya sebanyak 420 orang. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa pasar dan nilai properti Singapura sedang melambat.

Namun, fakta lain menyingkap hal sebaliknya. Meski terjadi penurunan, orang Indonesia tetap menjadi sasaran utama pengembang asal Negeri Singa itu.

"Ya, masih banyak orang Indonesia yang tertarik dengan properti Singapura," ujar CEO of CapitaLand Singapore Wen Khai Meng, Senin (28/3/2016).

Di sektor residensial yang dipasarkan Cairnhill Nine Singapura, sebanyak 65 persen dari seluruh unit sudah terjual.

"Dari jumlah itu, sebesar 50 persen dibeli masyarakat domestik dan 50 persen lagi dibeli masyarakat asing (foreigner)," tambahnya.

Menariknya, angka pembeli foreigner menunjukkan sebagian besar berasal dari Indonesia.

"Sekitar 25 persen dari jumlah pembeli foreigner berasal dari Indonesia. Lainnya, dari beberapa negara di Asia," ujarnya.

Melalui data pembelian itu, Wen mengklaim bahwa minat orang Indonesia akan kepemilikan properti di Singapura masih tinggi. Untuk itu, Indonesia tetap akan jadi sasaran utama memasarkan residensial.

Cara dipakai untuk memikat hati pembeli dari Indonesia pun berbagai macam, mulai memamerkan unit residensial hingga datang langsung ke Indonesia. Saat memamerkan unit-unitnya, pihak pengembang biasanya memperlihatkan langsung kelebihan produknya.

Cairnhill Nine, misalnya, mengoptimalkan luas ruang dengan isi dan furnitur yang fungsional. Beberapa lemari, misalnya, dapat digeser dan berubah fungsi menjadi pintu. Adapun agenda khusus pemasaran langsung ke Indonesia sudah dimulai sejak Februari.

"Di Jakarta, agenda kedua dilakukan pada akhir pekan ini, mulai Jumat (1/4/2016)," katanya.

Selain Jakarta, dua kota besar lain, Solo dan Surabaya juga menjadi sasaran pemasaran selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau