Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, harga tanah aktual berada pada posisi antara Rp 60 juta hingga Rp 75 juta per meter persegi.
Tergantung lokasi dan posisinya. Pasalnya, koridor Gatot Subroto termasuk panjang. Membentang mulai dari Manggala Wanabhakti hingga Pancoran.
"Semakin mendekati pusat atau titik pertemyan di kawasan Semanggi, akan semakin tinggi harganya," tutur Hendra kepada Kompas.com, di Jakarta, Minggu (24/1/2016).
Dua tahun lalu, harga lahan di koridor ini masih berada pada level Rp 20 juta hingga Rp 35 juta per meter persegi. (Baca: Tiga Alasan Pengembang Berpaling ke Gatsu)
Ini artinya, kenaikan harganya mencapai 100 persen-200 persen. Melebihi kenaikan harga-harga lahan di Central Business District (CBD) Jakarta lainnya macam Sudirman, Thamrin, dan HR Rasuna Said.
Saat ini, terdapat delapan proyek skala besar yang tengah dikerjakan di koridor Gatot Subroto.
Kedelapan megaproyek tersebut adalah Kedelapan proyek tersebut adalah Mangkuluhur City yang dikembangkan KG Global Development melalui PT Kencana Graha Optima.
Menempati lahan seluas 4 hektar, Mangkuluhur City terdiri atas dua gedung apartemen, satu gedung hotel The Regent Jakarta, dan dua gedung perkantoran.
Proyek berikutnya adalah gedung perkantoran Telkom Landmark Tower milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Telkom Landmark Tower terdiri atas tiga gedung perkantoran.
Menyusul kemudian Wisma Mulia 2 yang dikembangkan di area perkantoran Mulia Office Park milik Mulialand Group. Bangunan Wisma Mulia 2 seluas 80.000 meter persegi.
Berikutnya The Capital Place milik Rajawali Group dan GIC Pte Ltd dengan cakupan fungsi hotel, kantor, dan ruang ritel seluas total 141.000 meter persegi. (Baca: Tahun Depan, Tiga Pencakar Langit Baru Menghiasai Cakrawala Jakarta)
Kemudian Centennial Tower garapan PT Citratama Inti Persada. Luas bangunan proyek ini mencapai 148.300 meter persegi dengan area sewa 100.000 meter persegi.
Berikutnya The Tower setinggi 50 lantai yang dibesut ASRI. Selanjutnya Gayanti City. PT Buana Pacifik International akan membangun dua menara apartemen berkonsep loft dan satu menara perkantoran di atas lahan seluas 1,5 hektar.
Terakhir Synthesis Square dari Synthesis Development. Megaproyek ini mengombinasikan kondominium, hotel bintang lima, dan fasilitas retail.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.