Namun, itu tak menyurutkan optimisme Rajawali Corporation dalam merilis proyek gedung perkantoran terbarunya, Capital Place, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, yang dilaksanakan mulai Kamis, 11 Desember 2014.
Bersama GIC Pte Ltd, lembaga investasi asal Singapura, sayap bisnis properti Rajawali Corporation, Greenland Rajawali Utama, menjalin aliansi strategis dan membentuk perusahaan patungan ventura bernama PT Mahkota Prima Properti.
Capital Place merupakan proyek gedung perkantoran perdana mereka yang ditawarkan kepada publik dengan harga sewa rerata 45 dollar AS (Rp 554.873) per meter persegi per bulan di luar biaya servis (service charge).
General Manager PT Mahkota Prima Properti Laura Ratih menyatakan keyakinannya bahwa Capital Place dapat terserap pasar dengan baik. Pasalnya, di Jakarta belum ada gedung perkantoran premium yang menawarkan diferensiasi semacam layanan concierge untuk perusahaan-perusahaan multinasional.
"Kami mengembangkan Capital Place dengan diferensiasi yang tidak ditawarkan oleh gedung perkantoran lainnya di Jakarta. Selain layanan concierge, Capital Place juga telah mengikuti proses sertifikasi BCA Green Mark Gold yang menjadi concern perusahaan asing. Karena itulah, kami yakin, Capital Place dapat diterima pasar dengan baik," ujar Laura kepada Kompas.com, Kamis (11/12/2014).
Selain itu, lanjut Laura, Indonesia masih menjadi destinasi investasi negara-negara besar, seperti Singapura, Tiongkok, dan Jepang. Perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Indonesia tentu saja membutuhkan ruang-ruang perkantoran dengan standar tinggi yang sesuai dan dapat mengakomodasi kebutuhan mereka.
Capital Place yang dirancang seluas 90.511 meter persegi (nett leasable area atau NLA) merupakan bagian dari pengembangan properti multifungsi Capital Place di area 2 hektar. Selain gedung perkantoran, terdapat hotel mewah yang dikelola St Regis Hotels and Resorts, dan ruang ritel dengan tenant-tenant premium.
Kehadiran Capital Place akan menambah pasokan gedung perkantoran di Jakarta. Dari data Colliers International Indonesia, pasokan perkantoran baru yang memenuhi pasar CBD Jakarta pada 2015 sebanyak 607.462 meter persegi.
Sementara itu, pasokan hingga akhir 2014 mencapai 2,5 juta meter persegi atau lebih dari separuh pasokan total kumulatif 4,8 juta meter persegi. Sebanyak 50 persen di antaranya sudah terserap dalam bentuk komitmen awal. Adapun pra-komitmen untuk pasokan perkantoran baru yang masuk pada 2015 baru mencapai 25 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.