Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh 10 Tahun untuk Menyulap Jakarta Barat Jadi CBD Baru

Kompas.com - 28/11/2014, 17:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Butuh waktu sepuluh tahun bagi kawasan Puri Indah, Jakarta Barat, menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru sejajar dengan kawasan lainnya, misalnya koridor TB Simatupang di Jakarta Selatan. Direktur PT Ciputra Property Tbk., Artadinata Djangkar, mengutarakan hal itu terkait potensi Jakarta Barat sebagai central business district (CBD) sekunder di Jakarta, kepada Kompas.com, Jumat (28/11/2014).

"Kami memprediksikan jangka waktu sepuluh tahun dari sekarang yang dibutuhkan untuk Jakarta Barat tumbuh seperti halnya koridor Simatupang. Tak begitu lama, sebab saat ini pun aktivitas pengembangan semakin progresif. Beberapa pengembang yang sebelumnya menunda, mulai merealisasikan proyek mereka," jelas Artadinata.

Proyek-proyek komersial yang telah dan sedang dikembangkan antara lain Puri Indah Financial Tower, dan St Moritz Office Tower, serta beberapa proyek lainnya yang digarap pengembang, sebutlah misalnya AKR Land Development, Alfa Goldland Realty, dan lain-lain.

Ciputra Property sendiri, menurut Artadinata, akan memulai konstruksi Ciputra International pada Januari dan Juni 2015. Tahap pertama akan dikembangkan adalah menara Amsterdam Tower sebanyak 412 unit. Proyek lain menyusul adalah menara Barcelona terdiri dari 335 unit, dan menara perkantoran sebanyak 108 unit. Anggaran untuk pembangunan tahap pertama proyek itu senilai Rp 1,5 triliun.

"Bukan perkara mudah menyulap sebuah kawasan yang baru berkembang menjadi pusat pertumbuhan bisnis baru, terlebih mentalitas masyarakat sekitar Jakarta Barat masih belum berubah. Butuh kerja keras dan pendekatan khusus untuk mengubah mindset agar beraktivitas dalam satu kawasan akan jauh lebih efektif dan efisien," tutur Artadinata.

Artadinata menyebutkan, menjual unit-unit perkantoran jauh lebih kompleks ketimbang unit-unit apartemen. Pasalnya, secara tradisional, pebisnis yang berusaha di Jakarta Barat masih merasa nyaman dengan berkantor dan berusaha di ruko.

"Kami berupaya merelokasi mereka untuk berkantor di dalam gedung tinggi di Ciputra International. Berkantor di gedung lebih menguntungkan ketimbang ruko. Selain harganya terbilang bersaing, juga tak perlu repot merawat gedung karena ada pengelolanya," kata Artadinata.

Oleh karena itu, lanjut dia, Ciputra lebih realistis dengan tidak menargetkan penjualan ruang perkantoran sebombastis apartemen. Terserap 60 persen saja, menurut dia, sudah merupakan prestasi tersendiri.

Lepas dari itu, Artadinata optimistis, Puri Indah khususnya dan Jakarta Barat pada umumnya akan menjadi CBD sekunder. Kawasan ini akan menjadi pilihan untuk tinggal, bekerja, dan beraktivitas.

"Dibukanya Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Seksi W 2 yang menghubungkan selatan dan barat menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, berperan penting dalam mendorong pesatnya pertumbuhan kawasan Jakarta Barat," ujar Artadinata.

Saat ini saja, harga propertinya tumbuh hampir 50 persen dalam waktu kurang dari setengah tahun. Jika pada September 2014 harga properti apartemen Amsterdam dibanderol Rp 21 juta per meter persegi, kini sudah menembus angka Rp 30 juta per meter persegi.

Demikian juga dengan harga perkantorannya. Saat pertama diluncurkan, masih berada pada posisi Rp 23 juta per meter persegi, dan saat ini mencapai sekitar Rp 29 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau