Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadebotabek Mahal, Kawasan Industri Semarang Kian Dilirik

Kompas.com - 04/11/2015, 08:15 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kawasan industri di Semarang dan sekitarnya semakin banyak diminati investor dan perusahaan-perusahaan, baik domestik maupun mancanegara. Hal ini terjadi karena harga lahan industri di area Jadebotabek dan Surabaya sudah sangat mahal.

Namun, lebih dari itu, faktor penentu lainnya adalah kehadiran Pelabuhan Tanjung Mas dan dibukanya akses Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang membuat kegiatan distribusi Semarang-Jakarta atau sebaliknya menjadi lebih mudah.

Menurut CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, kawasan industri Semarang dan sekitarnya bisa menjadi alternatif bagi Jakarta juga karena upah peekerja jauh lebih murah.

"Hal-hal tersebut yang membuat perusahaan terutama yang bergerak di sektor industri padat karya, ingin mrelokasi usahanya ke Semarang dan sekitarnya," tutur Hendra kepada Kompas.com, Senin (2/11/2015).

Upah Minimum Kota (UMK) Kota Semarang 2015 saja Rp 1.685.000 per bulan. Sementara UMK Kabupaten Demak Rp 1.535.000, Kabupaten Kendal Rp 1.383.000, Kabupaten Semarang Rp 1.419.000, Kabupaten Grobogan Rp 1.160.000, dan Kota Salatiga Rp 1.287.000.

Dalam catatn Leads Property Indonesia, kawasan industri di Semarang mulai berkembang sekitar tahun 1988, namun hingga saat ini luasnya masih terbatas, dengan total pasokan mencapai 1.000 hektar.

Keterbatasan pasokan di wilayah Semarang ini menstimulasi terjadinya peningkatan pasokan di Demak, Grobogan, dan Kendal. Total pasokan di ketiga wilayah ini seluas 3.300 hektar.

Kawasan Industri Kendal (KIK) yang berlokasi dekat dengan Semarang merupakan salah satu penyuplai lahan industri terbesar dengan estimasi total area seluas 2.700 hektar. KIK ini didirikan oleh perusahaan patungan antara PT Jababeka Tbk dengan pengembang asal Singapura, Sembawang Corporation Development Indonesia Ltd.

Saat ini tingkat tingkat hunian kawasan industri di Semarang sudah berada diatas leveel 80 persen. Ini sekaligus menunjukkan bahwa kebutuhan lahan industri masih cukup tinggi. Wajar bila kemudian, pasokan lahan industri mulai dikembangkan di kawasan sekitar Semarang.

Adapun harga lahan industri di Semarang dan sekitarnya berada pada kisaran Rp 750.000-Rp 1.250.000 per meter persegi. Patokan harga ini lebih murah dibandingkan dengan Jabodetabek dan Surabaya yang sudah mencapai Rp 2.500.000 hingga Rp. 3.000.000 per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com