Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di tengah Perlambatan, NPS Kebut Proyek "The Oasis Cikarang"

Kompas.com - 20/08/2015, 14:15 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak bisa dimungkiri, perekonomian Indonesia saat ini terus mengalami perlambatan. Seperti dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi saat ini mencapai 4,7% dan itu merupakan yang paling rendah dalam 6 tahun terakhir.

Properti adalah sektor industri yang paling cepat merasakan perlambatan ini. Keadaan tersebut membuat banyak pengembang harus menahan diri untuk membangun, walaupun bangunan yang dikembangkannya sudah laku terjual.

"Di sisi lain, pembangunan harus berjalan sesuai jadual. Ini yang harus dipikirkan dan kami memilih melanjutkan," ujar Wahyu Hartanto, Chief Operating Officer PT Nusantara Prospekindo Sukses (NPS), usai memaparkan perkembangan proyek The Oasis Cikarang, Kawasan Industri Cikarang, pada pameran properti di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Wahyu mengakui, harga-harga barang yang semakin naik membuat banyak pihak menunggu.  Menurut dia, dalam kondisi demikian pebisnis properti perlu perhitungan mantap. Ketika banyak pihak diam dan menunggu, mereka yang mengambil tindakanlah yang akan terus di depan. 

"Kami terus melanjutkan pembangunan, bahaya kalau tidak dilanjutkan. Ini upaya memenuhi komitmen kepada pembeli," ujarnya. 

Setelah topping off  Mahogany Residence pada 13 Juni 2015 lalu, kini NPS melakukan pemasangan pancang tiang Acacia Tower. Kemajuan pembangunan proyek ini dua bulan lebih cepat dari rencana awal, yaitu 29 Agustus 2015 mendatang. 
 
"Lebih cepat dibangun berarti serah terima pun lebih cepat sehingga pembeli dapat menggunakannya juga dengan lebih cepat, baik untuk ditempati ataupun untuk disewakan," timpal Supriantoro, Director Pemasaran dan Penjualan NPS.

"Properti merupakan investasi yang baik, bahkan saat ekonomi sedang mengalami perlambatan," tambahnya.

Kawasan ekspatriat

Saat ini, keberadaan ekspatriat di kawasan Cikarang semakin besar. Dengan jumlah ekspatriat asal Jepang mencapai sekitar 5.000 orang dan Korea 4.000 orang, kawasan tersebut kerap disebut 'Litle Asia' (Asia Kecil). Belum lagi kehadiran sekitar 600 ribu pekerja yang bekerja di kawasan industri Cikarang setiap harinya. 

"Inilah yang membuat Cikarang menjadi sasaran menarik untuk investasi di bidang properti," ujar Wahyu.

Bukan hanya Jepang dan Korea yang tergolong banyak menetap di kawasan itu. Warga negara asing lain pun mulai menyebar tinggal di Cikarang, mulai ekspatriat asal China, Taiwan, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Australia, serta Inggris. Dengan total ekspatriat mencapai 15.000 orang, maka  potensial market rental yang ada di kawasan Cikarang dan sekitarnya sangat kuat sekali.

Melihat fenomena tersebut, NPS membangun superblok The Oasis Cikarang. Hanya 5 menit dari pintu tol Cikarang Barat, lokasi proyek tersebut dikelilingi lebih dari 2.000 sentra industri. Di lahan seluas 13,4 hektar itulah, lanjut dia, nantinya akan dibangun apartemen, perkantoran, hotel, rumah sakit bertaraf internasional, serta corporate housing dan kelengkapan fasilitas lainnya.

"Ini (Acacia Tower) adalah hunian kedua yang diluncurkan The Oasis Cikarang. Konsepnya double corridor," ujarnya.

Adapun tower menara apartemen tersebut terdiri dari 702 dengan 26 lantai dan 27 unit yang terdiri dari beragam tipe, mulai tipe studio seluas 29,38 m2 hingga two bedroom seluas 59,67 m2. Harga per unitnya bervariasi, mulai dari Rp 500 jutaan hingga Rp 1,1 miliar per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau