"Mereka sudah mulai melakukan pengadaan tanah. Terutama di Kabupaten Subang. Mereka juga akan memanfaatkan tanah tersebut sebagai akses langsung menuju Tol Cipali," ujar Sanny kepada Kompas.com, Jumat (10/7/2015).
Sanny menuturkan, ketiga pengembang besar tersebut sebelumnya telah memiliki portofolio kawasan industri. Mereka terpincut menggarap lahan di sekitar ruas jalan tol terpanjang di Indonesia itu karena prospeknya bagus.
Ruas Jalan Tol Cipali sepanjang 116,75 kilometer merupakan kelanjutan dari Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang di sekitarnya sudah berkembang kawasan-kawasan industri mapan macam di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan sebagian Kabupaten Purwakarta.
"Di sana sudah tumbuh pesat, sementara ketersediaan lahan sudah mulai menipis. Jadi, kawasan di sekitar Tol Cipali sangat diincar sehingga prospeknya baik," lanjut Sanny.
Melalui Tol Cipali, kata Sanny, distribusi bahan baku, dan barang jadi, juga bisa langsung menuju pelabuhan Tanjung Priok maupun rencana pembangunan pelabuhan baru yang lokasinya di sekitar Kabupaten Karawang Utara, atau Kabupaten Subang.
Masuknya ketiga pengembang tersebut untuk menggarap lahan di sekitar Tol Cipali mengonfirmasi pernyataan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Abdurakhman, saat bertemu dengan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hermanto Dardak, Kamis (9/7/2015).
Menurut Abdurakhman, sejak dibangunnya Tol Cipali, perkembangan sektor industri berlangsung sangat pesat. Kabupaten Subang yang mengalokasikan lahan seluas 10.000 hektar untuk zona industri, sudah habis diokupasi para pengembang dan investor.
Kabupaten Subang, menurut Kepala BPIW Hermanto Dardak, termasuk bagian dari Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Jakarta-Cirebon. Pemerintah saat ini akan menggenjot percepatan pembangunan 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Indonesia. Salah satunya adalah WPS Jakarta-Cirebon.
“Subang sebagai salah satu pusat pelayanan jasa, mencakup Kecamatan Kalijati yang memiliki kawasan industri dengan pertumbuhan pesat diharapkan akan semakin efektif melalui infrastruktur PUPR yang ke depannya bisa kita rancang untuk betul-betul berkembang sesuai dengan peluang yang ada,” tutur Hermanto.