Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cat Bertimbal Rendah

Kompas.com - 19/06/2015, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Temuan terbaru yang dirilis BaliFokus menunjukkan sebagian besar cat yang beredar di pasar mengandung timbal beracun. Dari penelitan tersebut juga ditemukan larutan timbal paling banyak adalah pada cat berwarna terang.

"Konsentrasi timbal paling berbahaya ditemukan dalam warna-warna terang seperti kuning, oranye, merah dan cat berwarna hijau," ujar Penasihat Senior dan Supervisor Proyek dari BaliFokus, Yuyun Ismawati, di Jakarta, Kamis, (18/6/2015).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tutur Ismawati, timbal tidak memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Sebaliknya, keracunan akibat timbal diperkirakan sekitar 0,6 persen dari beban penyakit global.

Bukti menunjukkan, adanya penurunan kecerdasan disebabkan oleh paparan timbal pada masa kanak-kanak. WHO pun memasukkan daftar "keterbelakangan mental akibat timbal" sebagai jenis penyakit yang diakui.

Anak-anak usia 0-6, tambah Ismawati, memiliki perilaku normal memasukkan tangan ke mulut mereka. Perilaku ini merupakan kebiasaan paling berisiko menyebabkan kerusakan kecerdasan dan perkembangan mental dari paparan timbal dalam debu dan tanah.

Timbal rendah

"Beberapa produsen cat di Indonesia mulai menghapus timbal dari cat
mereka. Namun demikian terlalu banyak perusahaan yang mempertaruhkan masa depan anak-anak kita dengan menjual cat berkadar timbal tinggi," imbuh Ismawati.

Pada 2014-2015, BaliFokus membeli total 121 kaleng enamel cat dekoratif dari 63 merek dari 5 kota di Indonesia, yang kemudian dianalisa kadar timbalnya di laboratorium yang terakreditasi di Eropa.

Studi cat ini dilakukan sebagai bagian dari Proyek IPEN untuk Penghapusan Timbal dalam Cat di Asia, yang didanai oleh Uni Eropa sebesar Euro 1,4 juta (Rp 21 miliar) di 7 negara, yaitu Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, Filipina, Sri Lanka, dan Thailand.

Ketika BaliFokus menganalisa sampel cat pada 2013, hanya Dulux dan Catylac (ICI/Akzo Nobel) yang memproduksi cat dengan timbal rendah. Saat ini, empat produsen yang mewakili 40 persen dari pasar akan memenuhi standar baru Indonesia yaitu ICI/Akzo Nobel, Pacific Paint, Jotun, Ace Paint.

Sementara itu, sebanyak 94 cat, atau 78 persen dari cat yang dianalisa, mengandung timbal lebih besar dari 600 ppm dan tidak memenuhi standar baru di Indonesia. Hanya 15 dari 63 merek cat yang dianalisis memiliki konsentrasi timbal di bawah 90 ppm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com