Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung Masih Miskin Ruang Terbuka Hijau

Kompas.com - 05/02/2015, 06:42 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kendati Kota Bandung saat ini tengah giat membangun dan merevitalisasi taman, namun dinilai masih miskin ruang terbuka hijau (RTH). Pasalnya, taman-taman tersebut tidak berfungsi sebagai RTH melainkan lebih sebagai ruang publik.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Kota Hidup (Walhi) Jawa Barat, Dadan Ramdan, mengatakan hal tersebut kepada Kompas.com, Rabu (4/2/2015).

Menurut Dadan, RTH kota yang pernah berjuluk "Parijs van Java" tersebut bahkan belum mencapai 20 persen dari RTH publik. Fungsi RTH yang dibentuk lewat taman masih belum mengalami peningkatan kuantitas.

“Usaha yang dilakukan oleh pemerintah saat ini bukanlah untuk menambah luasan taman secara kuantitatif tapi hanya menata, memperbaiki, dan membuat taman-taman saat ini dapat lebih nyaman bagi warga kota Bandung,” ujar Dadan.

Kepala Bidang Taman Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Dadang Dharmawan, tak menampik pernyataan Dadan. Dia mengakui, saat ini taman-taman kota lebih dikonsentrasikan kepada fungsinya sebagai ruang publik, tapi tidak berarti fungsi RTH ditinggalkan begitu saja.

“Saat ini sebenarnya kalau dari sisi luasan (kuantitas RTH) memang masih belum. Tapi ke depan ada rencana pembuatan taman atau hutan kota dari tanah milik aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ujar Dadang.

Taman yang direvitalisasi sebagai taman tematik, kata Dadang, punya dua fungsi utama, yaitu ekologi dan sosial. Sayangnya, fungsi ekologi dari taman-taman kota tersebut hingga saat ini belum mencapai proporsi yang ideal. Dari 604 taman dan satu hutan kota, baru sepuluh yang telah berhasil direvitalisasi.

Kepala Seksi Penataan dan Pembangunan Taman, Rikke Siti Fatimah, mengatakan dari sisi pertamanan sendiri, saat ini RTH yang telah disediakan Kota Bandung baru mencapai 12,12 persen dari target sebanyak 30 persen. Pihaknya berencana terus menambah luasan taman sebagai RTH hingga tahun 2025.

“Kita memang masih berencana untuk menambah luasan taman-taman ini. Setidaknya target kita pada 2025 sudah ada RTH sebanyak 30 persen dari luasan Kota Bandung. Ini kita jalankan dengan program taman tematik dan “Satu RW, Satu Taman Bermain” yang akan dilaksanakan mulai tahun 2015,” ujar Rikke.

Untuk mencapai proporsi RTH tersebut, Rikke menambahkan, ada kemungkinan program-program lainnya dicanangkan. Rencana program tersebut akan disesuaikan dengan keputusan dari Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

“Kita sekarang berfokus untuk lanjut pada program taman tematik dan “Satu RW, Satu Taman Bermain” yang dimulai 2015 ini. Tapi kemungkinan untuk tambahan taman atau program lainnya bisa saja lahir. Ide-ide pak Wali Kota (Ridwan Kamil) kan banyak,” lanjut Rikke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com