Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Pertumbuhan Properti Terjadi Tahun 2016

Kompas.com - 11/12/2014, 13:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, beberapa sektor industri mulai melakukan persiapan. Khusus di bidang properti, MEA dianggap sebagai peluang sekaligus tantangan besar.

Menurut Marketing Director Podomoro City Matius Yusuf, setelah mengalami perlambatan di tahun 2013 dan 2014, properti Indonesia akan tumbuh seiring memasuki babak baru pada 2015. Puncaknya, peningkatan properti ini akan terjadi pada 2016.

"Saya percaya properti akan tumbuh. Di 2014 memang ada perlambatan ekonomi, yaitu penurunan penjualan. Tapi, di 2015 ekonomi akan mengalami peningkatan dan bangkit," ujar Matius di Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2014).

Terbukanya gerbang bisnis di Indonesia dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA), merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan tersebut. Selain itu, pemerintah juga menunjukkan respon positif terhadap kerja sama dengan luar negeri.

"Pemerintah kita agresif lho. Presiden kita bagus, dia bisa "menjual" Indonesia ke negara asing," kata Matius.

Melalui kerja sama dengan asing, menurut Matius, ekonomi Indonesia dipastikan akan tumbuh pesat, termasuk sektor properti. Saat ini saja, perusahaan asing mulai melirik Indonesia untuk membangun properti. Perusahaan asing ini, lanjut dia, tidak bisa sendirian. Mereka harus bekerja sama dengan perusahaan properti di Indonesia.

"Dari siklus (pertumbuhan properti) tahun 1996-2001 turun karena ada krisis moneter. Lalu pada 2001-2005 ada kenaikan, 2006 kembali penurunan. Di 2010-2012 ada kenaikan tetapi ada perlambatan 2013-2014. Tapi karena pemerintah yang baru agresif, akan membuat properti naik pada 2015. Lihat nanti puncaknya tahun 2016," papar Matius.

Saat AFTA tiba, pihak asing yang akan mendominasi pasar properti di Indonesia nantinya adalah India dan Tiongkok. Tiongkok, terutama, telah berpengalaman menaikkan properti di Amerika Serikat pada 2011. Matius menganggap, Tiongkok akan berperan kuat dalam memainkan dan meningkatkan pasar properti di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com