Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Kembangkan Hunian Vertikal, Pembangunan Hotel Mulai Distop

Kompas.com - 01/09/2014, 11:15 WIB
Latief

Penulis

Sumber Antara
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta terus melakukan kajian pengembangan konsep pertumbuhan kota. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengarahkan perumahan agar tumbuh vertikal.

"Wilayah Kota Yogyakarta tidak terlalu luas, sehingga diperlukan konsep pertumbuhan kota yang tepat, salah satunya mengarahkan perumahan agar tumbuh vertikal," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Minggu (31/8/2014).

Menurut dia, pemerintah akan segera menyampaikan konsep pengembangan permukiman dan perumahan secara vertikal tersebut kepada pihak pengembang perumahan.

"Perumahan diharapkan tumbuh vertikal. Bisa saja, di Kota Yogyakarta sudah tidak diperbolehkan lagi membangun perumahan horisontal, tetapi harus vertikal seperti rumah susun atau apartemen," katanya.

Rumah susun tersebut, lanjut Haryadi, harus mampu menampung masyarakat berpenghasilan rendah, minimal 20 persen dari total rumah yang ada di rumah susun tersebut.

"Kami siap dengan regulasi pembangunan rumah susun atau apartemen. Misalnya dengan peraturan wali kota untuk melengkapi undang-undang yang sudah ada," katanya.

Haryadi menambahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta sedang melakukan kajian daya dukung lingkungan yang diharapkan dapat diselesaikan pada 2015. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar penentuan konsep yang tepat untuk pertumbuhan Kota Yogyakarta.

Ia mengatakan berdasarkan kajian tersebut akan diketahui jenis investasi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi Kota Yogyakarta.

"Jika sudah masuk dalam daftar investasi negatif, maka akan dilakukan rasionalisasi," kata Haryadi.

Sejak akhir 2013, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menerbitkan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang Pengendalian Pembangunan Hotel. Pemerintah Kota Yogyakarta tidak akan menerbitkan izin pembangunan hotel baru hingga akhir 2016.

"Moratorium pembangunan hotel juga masuk dalam kajian ini. Jika jumlah hotel dirasa sudah cukup, maka pemberian izin akan diberlakukan permanen," katanya.

Selain penataan permukiman, Haryadi menyebut, pertumbuhan kota juga harus mempertimbangkan sisi transportasi khususnya transportasi massal.

"Pembangunan transportasi massal yang baik adalah bagian penting dalam pertumbuhan kota sehingga masyarakat akan lebih tertarik menggunakan angkutan massal dibanding kendaraan pribadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com