KOMPAS.com - Penjara yang dikenal dengan sebutan County Jail No. 5 di San Francisco, Amerika Serikat, baru-baru ini mengadakan bengkel kerja bagi para tahanan. Bengkel kerja yang dipimpin oleh desainer Deanna VanBuren tersebut mendorong para tahanan untuk mendesain tata letak ruangan penjara.
Menurut Los Angeles Times, kreasi para narapidana merepresentasikan bagaimana mereka, para tahanan, memiliki potensi mengubah arsitektur sistem peradilan di Amerika Serikat.
Seorang tahanan, Anthony Pratt (29), ambil bagian dalam pelatihan ini. Pratt digambarkan sebagai pria berbadan besar, dengan tato memenuhi kedua lengannya. Namun, berbeda dari sosoknya, desain Pratt tampak menyenangkan dan bernuansa positif.
Pratt merancang ruang penjara dengan ukuran cukup besar. Ruangan tersebut penuh dengan sinar matahari yang masuk lewat jendela di atas kepala. Selain itu, dia juga mendesain adanya air mancur untuk menandakan kemampuan beradaptasi, penyekat pada pancuran dan toilet, serta pusat penyembuhan dengan banyak jendela, dan area berbincang diterangi sinar matahari di tengahnya.
Bengkel kerja VanBuren ini merupakan bagian dari program rehabilitasi di penjara. Selama empat hari, 18 narapida peserta bengkel kerja akan mengikuti pelatihan. Mereka diharapkan mampu berkontemplasi lewat desain dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Kesempatan ini juga menyediakan ruang bagi para narapidana untuk mendiskusikan perasaan mereka mengenai sistem peradilan. Mereka bisa membicarakan lingkungan ideal di dalam penjara. Beberapa desain lain cenderung lebih mewah dan canggih. Sebagai contoh, ada narapidana yang mendesain ruang tahanan dengan koneksi internet.
Langkah ini menuai pertanyaan yang lebih besar mengenai konsep penjara. Bukankah membuat penjara menjadi nyaman malah bertolak belakang dengan tujuannya? Lagipula, seperti dikutip dalam Fastcodesign.com, tidak bisa dimungkiri bahwa Amerika Serikat memiliki tingkat penahanan tertinggi di dunia. Sistem penjaranya pun lebih fokus pada tindakan menghukum kriminal, ketimbang membentuk mereka kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Sejauh ini, hasil program rehabilitasi berbasis desain pun belum tampak. Namun, VanBuren tetap bersikeras. Hingga kini, dia masih mendorong arsitek terkenal yang mendesain penjara dan ruang tahanan untuk mengadakan bengkel kerja serupa bersama tahanan dan sipir. Setidaknya, apa yang dilakukan oleh VanBuren bisa merangsang adanya pembahasan lebih lanjut.
"Tujuannya adalah untuk memberdayakan mereka yang berada di dalam institusi dan bagi para arsitek agar mereka benar-benar berbicara dengan penghuni penjara," ujar VanBuren.
Sebagai catatan, VanBuren selama 15 tahun sudah bekerja di bidang arsitektur. Namun, dia tidak memegang lisensi American Institute of Architects (AIA). Karena itu, AIA meminta VanBuren tidak menyebut dirinya sebagai arsitek, melainkan desainer. Kini, dia membantu mendesain pusat rehabilitasi di AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.