Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren... Bikin Furnitur Cantik Cuma dari Sobekan Kertas!

Kompas.com - 22/05/2014, 14:56 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Desainer Jens Praet kembali membuat furnitur yang dibuat dari bahan-bahan bekas. tiga tahun lalu, desainer asal Belgia yang bekerja dan bermukim di Florence itu memang sudah pernah membuat furnitur dari potongan majalah.

Kala itu, Praet membuat berbagai furnitur di bawah nama koleksi "The Shredded Collection". Kini, dia kembali membuat furnitur dengan prinsip serupa. Namun, jika sebelumnya menggunakan majalah-majalah gaya hidup, kini Praet secara khusus menggunakan majalah Art+Auction.

Potongan-potongan majalah itu dia campur dengan resin. Setelah itu, dia membentuknya menjadi meja berkaki pendek dan dua cermin berukuran besar. Koleksi tersebut dia namanya dengan "Shredded Series 4".

Kent Pell untuk Sebastian Barque dan Jens Praet Setelah menggunakan majalah ELLE Decor, Fast Company, dan ROBB Report, kini Jens Praet menggunakan kopian Art Auction untuk membuat meja rendah dan dua cermin berukuran besar.

Praet menamakan meja berkaki pendek tersebut dengan "Shredded Low Table". Meja itu ditopang dengan aluminium. Ukurannya 350mm x 1350mm x 1000mm. Sama seperti meja tersebut, cermin yang berada dalam koleksi serupa juga dibuat dengan aluminium sebagai unsur tambahan.

Ada dua jenis cermin dalam koleksi ini. Cermin berukuran 1600mm x 1100mm x 60mm disebut dengan "Shredded Mirror 1" dan satu cermin lagi yang lebih ramping diberi nama "Shredded Mirror 2".

Mengilap

Setiap furnitur dibuat oleh Praet dengan menggunakan tangannya. Namun, tidak mustahil produk serupa bisa diproduksi secara massal. Hal itu, menurut Praet, bisa mengurangi limbah kertas yang menumpuk di seluruh dunia.

www.designboom.com Potongan-potongan majalah yang berasal dari kertas mengkilap jadi daya tarik tersendiri bagi setiap furnitur buatan Praet. Potongan kertas tersebut bisa tampak pada permukaan tembus pandang.

Potongan-potongan majalah yang berasal dari kertas mengkilap jadi daya tarik tersendiri bagi setiap furnitur buatan Praet. Potongan kertas tersebut bisa tampak pada permukaan tembus pandang.

Sebagai tambahan, Praet juga memperkenalkan seri furnitur yang sedikit berbeda. Jika dia biasa menggunakan hasil daur ulang majalah, kini dia menggunakan perunggu patina biru teroksidasi dan aluminium untuk membuat meja.

Praet menamakan meja buatannya itu dengan "Dressed Low Table". Meja tersebut seolah diberi "taplak" meja dari kain.

Kain tersebut tidak sembarangan. Praet menggunakan kain bekas yang sudah direndam dalam lilin panas, dan dibentuk dengan tangan di atas struktur meja dari aluminium. "Taplak" tersebut menjadi lebih kaku lagi setelah diberikan perunggu. Warna "taplak" akan berubah seiring waktu.

Anda terinspirasi? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com