Survei Bank Indonesia melaporkan, pencairan yang hanya sebesar itu mengindikasikan masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memnafaatkan KPR FLPP atau sebesar 93,52 persen. Padahal, dana sebesar itu dinilai Bank Indonesia, cukup untuk membiayai 90.000 unit rumah.
Dengan menggunakan KPR FLPP, MBR dapat memperoleh cicilan rumah dengan bunga tetap sebesar 7,25 persen dengan jangka waktu cicilan (tenor) maksimum 20 tahun.
Adapun secara umum, menurut Bank Indonesia, fasilitas KPR masih tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam melakukan transaksi pembelian properti.
Sebagian besar konsumen atau sebanyak 72,32 persen masih memilih KPR sebagai fasilitas utama dalam melakukan transaksi pembelian properti residensial terutama rumah tipe kecil.
"Sepanjang triwulan I 2014, total KPR tercatat Rp 282,36 triliun atau hanya tumbuh 0,32 persen ketimbang kuartal IV 2013 yang mencapai 2,21 persen. Namun, pencapaian kuartal pertama tahun ini lebih tinggi dari total kredit perbankan yang mengalami perlambatan sebesar -0,80 persen," tulis Bank Indonesia, Kamis (15/5/2014).
Dari total KPR yang dikucurkan selama Januari-Maret 2014, sebanyak 3,67 persen MBR memanfaatkan KPR bersubsidi dari pemerintah, selebihnya atau 96,33 persen melalui KPR non-FLPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.