KOMPAS.com - Gudang atau shed yang ada di halaman rumah umumnya digunakan oleh bapak-bapak untuk menyimpan perkakas maupun perlengkapan berkebun. Daily Mail menampilkan satu fakta unik bahwa akhir-akhir ini, para ibu di Inggrislah yang menggunakan gudang tersebut. Umumnya, mereka menggunakan ruang mungil tersebut sebagai ruang untuk mengerjakan hobi menjahit.
Caroline Counsell (42), seorang sales assistant yang tinggal di Redhill, Surrey, bersama suami dan kedua anak laki-lakinya menjadikan bangunan mungil di sisi rumahnya sebagai "pelarian" dari kesehariannya.
"Gubuk ini merupakan pelariaan saya dari rumah yang terisi penuh oleh laki-laki. Saya suka seni dan kerajinan tangan, jadi saya menghabiskan waktu berjam-jam dengan kain dan pita, membuat kartu dan prakarya untuk kerabat dan keluarga sebagai kado," ujar Counsell.
Berdasarkan foto yang dipublikasikan oleh Daily Mail tampak bahwa bangunan mungil berukuran 2,4 m x 3 m tempat Counsell bekerja tampak cantik seperti rumah boneka. Di dalam, selain pasokan barang kerajinan tangan, Counsell juga menyediakan komputer.
Ada pula polwan bernama Manjit Sidhu (37) yang tinggal di Solihull bersama anak perempuannya berusia 16 tahun. Sama seperti Counsell, Sidhu juga memiliki bangunan mungil mirip dengan rumah boneka. Bedanya, Sidhu mendekor bangunan mungil ini dengan lebih elegan.
"Ketika saya butuh melupakan pekerjaan, saya masuk ke dalam gubuk menjahit kecil berwarna hijau pistachio di bawah pohon ceri ini. Benar-benar cantik. Saya menghabiskan 5.000 Poundsterling, namun setiap sennya begitu layak dikeluarkan," ujarnya. Dalam Rupiah, Sidhu kira-kira sudah menghabiskan Rp 93,5 juta.
Bangunan mungil milik Sidhu memiliki chandelier berwarna warni di dalamnya. Di ruang berwarna putih dengan aksen merah muda ini, Sidhu juga memiliki mesin jahit canggih, pasokan barang-barang menjahit lengkap dengan manekinnya, serta tungku mungil.
Bagi para ibu di Indonesia, maukah Anda membangun hal serupa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.