Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Negara Belanja Lahan, Masalah Perumahan Terpecahkan"

Kompas.com - 30/01/2014, 18:26 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalah perumahan Nasional yang tak kunjung terselesaikan, sejatinya bisa diatasi dengan penguasaan lahan oleh Negara (state owned land) dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Konsepsi state owned land memungkinkan Negara dalam hal ini Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) membangun rumah murah yang layak huni dan harga terjangkau untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Hal tersebut diutarakan Rektor Universitas Paramadina, Anies Rasyid Baswedan, usai berdiskusi di kantor redaksi Kompas.com, Rabu (29/1/2014).

Menurut Anies, belum terpenuhinya target pembangunan perumahan Nasional salah satu kendalanya adalah ketersediaan lahan. "Nah, untuk mengatasinya, Kemenpera harus menguasai lahan dengan membelinya untuk dikembangkan menjadi perumahan murah dan layak huni bagi MBR," kata Anies.

Hanya, penguasaan lahan oleh Negara ini terkendala payung hukumnya. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara tidak mencantumkan mengenai transaksi lahan untuk permukiman. "Itu seharusnya diperbaiki ya," tandas Anies.

Untuk kasus Jakarta dan kawasan penyangga lainnya, Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi yang mengalami defisit lahan sehingga harga rumah makin tak terjangkau MBR, Anies berpendapat bahwa sangat mendesak untuk dilakukan distribusi aktivitas perekonomian.

Lebih jauh salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini menjelaskan, bahwa pada hakekatnya, perumahan itu adalah prioritas kedua. Prioritas utama justru distribusi aktivitas perekonomian yang merata di seluruh daerah.

"Dengan membangun pusat-pusat ekonomi baru secara otomatis akan mengurangi magnitud Jadebotabek sebagai inti perekonomian Negara, sehingga MBR lebih tertarik berkegiatan dan mencari hunian di daerahnya masing-masing. Ini sekaligus juga menyelesaikan persoalan perkotaan secara fundamental," ujarnya.

Sebelumnya, Anies juga mengusulkan, agar Pemerintah memberikan subsidi dan insentif pajak kepada lembaga-lembaga usaha (ekonomi) mikro baik lembaga ekonomi mikro di sektor keuangan non-bank atau pengembang kecil.

"Pembangunan Perumahan Nasional untuk MBR tidak bisa dikerjakan semuanya oleh Pemerintah. Pemerintah harus melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dan bergerak aktif. Pemerintah hanya perlu memberi subsidi dan insentif. Pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh masyarakat dan sektor swasta," ujar Anies.

MBR, imbuh Anies tidak bisa hanya dijadikan sebagai obyek sasaran. Mereka juga harus didorong untuk berpartisipasi aktif melalui penciptaan kesempatan berusaha melalui lembaga ekonomi mikro. Sehingga mereka memiliki akses mendapatkan rumah murah.

"Kita sudah memiliki banyak sekali lembaga ekonomi mikro di semua sektor. Khusus lembaga ekonomi mikro sektor keuangan, Pemerintah harus mendorongnya menjadi lembaga yang lebih berdaya dalam menyalurkan kredit perumahan rendah bunga yang bisa dicicil dengan mudah oleh MBR," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangani Titik Kerusakan Jalan Batas Padang Panjang-Sicincin, HKI Pastikan Beres Akhir Juli

Tangani Titik Kerusakan Jalan Batas Padang Panjang-Sicincin, HKI Pastikan Beres Akhir Juli

Berita
Jakarta Masih Jadi Kota Terbaik se-Indonesia

Jakarta Masih Jadi Kota Terbaik se-Indonesia

Berita
Ada Aturannya, Ini Syarat Teknis dan Spesifikasi Jalan Tol

Ada Aturannya, Ini Syarat Teknis dan Spesifikasi Jalan Tol

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gayo Lues: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gayo Lues: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Progres Tol Yogya-Bawen, Dua Ruas Tuntas Kuartal Pertama 2025

Progres Tol Yogya-Bawen, Dua Ruas Tuntas Kuartal Pertama 2025

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sikka: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sikka: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
 Cara Tepat Membersihkan Lantai Beton di Rumah Anda

Cara Tepat Membersihkan Lantai Beton di Rumah Anda

Tips
 Ini 5 Tanda Rumah Anda Sudah Terkena Serangan Rayap

Ini 5 Tanda Rumah Anda Sudah Terkena Serangan Rayap

Tips
Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Berita
Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Berita
Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Umum
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com