Kelimanya mendominasi pasar Surabaya dengan memasok apartemen strata sejumlah 21.091 unit. Grup Puncak berada di posisi atas dengan membangun sebanyak 32,9 persen, disusul oleh Grup Pakuwon 23,2 persen, Gunawangsa Investindo 8,8 persen, Aktifitas Putra Mandiri 6,8 persen, dan Grup Ciputra 6,7 persen. Sementara pengembang lainnya menyumbang sebanyak 21,7 persen.
Grup Puncak menempati posisi teratas, berkat portofolio apartemen Puncak Permai dan Puncak Kertajaya. Sedangkan Grup Pakuwon menguasai pasar dengan Waterplace Residence dan East Coast Residence.
Menurut data Colliers International Indonesia, pasar Surabaya akan menambah 21.091 unit apartemen baru sampai 2017. Apartemen baru tersebut berasal dari sekitar 19 proyek. Sebanyak 55 persen di antaranya berada di Surabaya Timur, dan Surabaya Barat menyusul dengan 38 persen.
"Pasar apartemen Surabaya semakin tumbuh pesat. Dari total pasokan eksisting sebanyak 96,3 persen sudah terjual, hanya menyisakan 3,7 persen yang belum terserap pasar. Harga jual juga mengalami peningkatan 7 persen dari sebelumnya rerata Rp 13,6 juta/m2 pada semester I 2013, menjadi Rp 14,6 juta pda semester II 2013," ungkap Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto.
Sementara apartemen yang akan selesai pembangunannya pada kurun 2014-2016, lanjut Ferry, terserap pasar sekitar 58 persen.