Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal, Jumlah Pengunjung Mal Melorot

Kompas.com - 24/12/2013, 15:22 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kunjungan ke pusat-pusat belanja di dua kota utama Indonesia, baik Jakarta maupun Surabaya, jelang Natal justru mengalami penurunan. Jumlah kunjungan merosot sekitar 10 persen hingga 20 persen.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), A Stefanus Ridwan, mengatakan hal tersebut kepada Kompas.com, Senin (23/12/2013).

Menurutnya, penurunan tidak hanya dari segi jumlah pengunjung, melainkan juga omset para peritel. "Berbeda dengan momentum Lebaran, libur sekolah atau libur akhir tahun, momentum Natal tidak dimanfaatkan masyarakat untuk membeli baju atau aksesori lainnya. Mereka memanfaatkan Natal sebagai hari libur bersama keluarga," jelasnya.

Lebih lanjut Stefanus mengatakan, penurunan terjadi di sejumlah pusat belanja yakni Plaza Blok M, Kota Kasablanka, dan Gandaria City, ketiganya di Jakarta, serta Tunjungan Plaza, dan Supermall Pakuwon Indah, keduanya di Surabaya.

Di Gandaria City yang beroperasi Juli 2010 lalu, jumlah kunjungan menjadi 54.000 orang, dari sebelumnya 60.000 orang. Sementara di Kota Kasablanka yang biasanya disambangi 70.000 orang, jelang Natal ini menjadi hanya 56.000 pengunjung.

"Sementara di Blok M Plaza, paling banter jumlah pengunjung mencapai 15.000-20.000 orang. Kalau di Surabaya, meski terjadi penurunan, namun jumlah kunjungan tetap tinggi," kata Stefanus.

Dua pusat belanja di Surabaya, yakni Tunjungan Plaza dan Supermall Pakuwon Indah menerima kunjungan rerata 80.000 orang jelang Natal. Demikian halnya dengan The Royal Plaza, yang mencatat sekitar 75.000 orang. Hari libur di luar natal atau pada akhir pekan, angka kunjungan lebih tinggi lagi. Stefanus mengklaim sekitar 100.000-110.000 orang.

"Mereka yang berkunjung menjelang Natal merupakan orang-orang Jakarta atau luar kota yang pulang ke Surabaya," urai Stefanus.

Meski jumlah kunjungan mengalami kemerosotan, namun, menariknya, tingkat okupansi justru bertumbuh. Di Gandaria City, akan hadir penyewa baru dari sektor kuliner sehingga menjadikan tingkat okupansi sebesar 90 persen.

Menurut Stefanus, hal serupa terjadi juga di Kota Kasablanka. Sejumlah penyewa kuliner dan fashion baru akan meramaikan mal yang beroperasi pada 2012 lalu menjadi 85 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau