Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketinggian One World Trade Center Masih Kontroversial

Kompas.com - 12/09/2013, 10:31 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Sedianya, 11 September kemarin merupakan hari paling bersejarah yang diperingati rakyat Amerika Serikat di situs One World Trade Center. Pencakar langit dengan ketinggian 1.776 kaki (541 meter) tersebut akan menjadi yang tertinggi di Negeri yang dipimpin Obama ini.

Namun, tampaknya kontroversi ketinggian masih menyelimuti bangunan yang dirancang oleh biro arsitek Skidmore, Owing & Merrill (SOM). Pasalnya, masih terjadi perdebatan apakah menara antena yang dipasang di puncak One World Trade Center dihitung sebagai satu kesatuan struktur sehingga mempengaruhi ketinggian bangunan. 

Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), sebuah konsili bangunan tinggi dan perkotaan, justru menganggap menara antena sebagai mahkota yang dipasang di atas gedung tidak termasuk dalam struktur bangunan. Meskipun ketinggian menara antena tersebut mencapai 124,3 meter.

Menurut CTBUH, ketinggian gedung diukur berdasarkan struktur bangunan, menara dan arsitektur lainnya, tetapi tidak termasuk antena dan struktur sementara. 

Tahun lalu, Durst Organization, pengembang One World Trade Center, mengubah desain menara di atas bangunan ini yang mengarah kepada sebuah diskursus apakah antena setinggi 124,3 meter masuk dalam pengukuran atau tidak.

Dalam komentar publik, David Childs, Pemimpin Tim Desain dari arsitek Skidmore, Owings & Merrill, mengatakan, menghilangkan bagian integral dari desain bangunan dan menghapus kehadiran antena sebagai bagian dari ukuran ketinggian sangat disayangkan.

Tak mau berpolemik, CTBUH memilih menunggu sampai semua informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan One World Trade Center terkumpul, dan diajukan sebelum Panel Ahli Bangunan Tinggi (Komite Ketinggian Bangunan) membuat keputusan.

Komite Ketinggian Bangunan akan bertemu pada bulan November mendatang untuk mempertimbangkan ketinggian pengganti menara kembar WTC tersebut. Kendati CTBUH tidak memiliki peran resmi dalam pengembangan masyarakat, namun pengukuran ketinggian bangunan yang mereka inisiasi dan lakukan, banyak digunakan sebagai standar internasional. Sebab, keputusan yang mereka ambil memiliki implikasi sangat luas bagi pencakar langit yang diukurnya. 

Cara kerja Komite Ketinggian Bangunan tidak sembarangan. Mereka menggunakan rumus rinci untuk menentukan ketinggian, termasuk lokasi dasar bangunan, yang selanjutnya justru dapat menyulitkan proses pengambilan keputusan. The Port Authority dan SOM sendiri, telah mengajukan rencana rinci dan gambar kepada CTBUH untuk dipertimbangkan.

"Kami tentu berharap besar pada keputusan mereka," kata juru bicara SOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Ternyata, Lubang di Kursi Plastik Ada Fungsinya

Umum
Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com