Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Fasilitas Higienis, Penduduk Desa Ini Buang Hajat di Tanah Berlubang!

Kompas.com - 05/08/2013, 14:31 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

IST Begini toilet tradisional ala penduduk Hougou. Tanpa dudukan, kertas tissue, flush dan keran pembersih.
SHANXI, KOMPAS.com -  Di balik gegap gempita pembangunan properti di kota-kota keuangan dunia seperti Shanghai, Beijing, dan lainnya, China ternyata masih menyimpan kehidupan tradisional. Bukan hanya tradisional dalam bentuk hunian, melainkan juga gaya hidup; buang hajat di tanah berlubang!

Adalah daerah rural atau desa Hougou, provinsi Shanxi, yang menyimpan kebiasaan itu. Jika sebagian wilayah telah mengalami revolusi mendasar terkait fasilitas kebersihan, tidak untuk sebagian lainnya. Penduduk di sana masih membuang hajat dalam sebuah lubang di tanah.

Meski begitu, untuk sampai kepada gaya hidup modern seperti yang dicapai sebagian masyarakat itu, tidak dicapai dengan mudah. Butuh perjuangan berat. Sebuah perjalanan singkat ke desa Hougou di kota Jinzhong, Provinsi Shanxi, akan memberikan gambaran tentang kehidupan pedesaan khas dataran tinggi Cina Utara.

Di sini masih terdapat rumah gua kuno yang dibangun di antara bebukitan dan 18 kuil yang didedikasikan untuk Taoisme dan Buddhisme.

Bahkan hingga saat ini, desa ini masih mempertahankan penyulingan sendiri untuk memproduksi minuman keras dan cuka China, sedangkan produk lainnya merupakan hasil industri rumahan sebagai tradisi masyarakat agraris.

Untuk menuju desa ini, Anda harus melalui jalan berliku
dan lanskap pegunungan yang tidak hanya mengisolasi, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pelestarian gaya hidup pertanian.

Hingga satu dekade terakhir, atau tepatnya 2002, Hougou tidak diketahui oleh dunia luar, sebelum Feng Jicai, seorang novelis Cina, melakukan aksi pelestarian desa kuno. Dalam perkembangannya kemudian, pada tahun 2005, desa ini ditetapkan sebagai tujuan wisata. Banyak rumah tangga pedesaan yang menawarkan penginapan kepada pengunjung.

Tapi ada satu aspek dari kehidupan tradisional yang akan sulit diterima pengunjung, yakni buang hajat di tanah berlubang, terpisah dari rumah. Lokasinya di antara kandang babi dan domba.

"Menggunakan toilet sulit bagi wisatawan yang berasal dari kota, khususnya wanita," ujar Hou Changyou, Direktur Komite Desa.

Bagi banyak penduduk perkotaan, menggunakan toilet tradisional di desa ini bisa jadi pengalaman mengesankan. Itu tidak seperti kenyamanan toilet rumah, dengan dudukan, flush, lampu, keran air dan kertas toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com