Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutama Karya Garap Proyek Pertamina Rp 684 Miliar di Indonesia Timur

Kompas.com - 03/09/2021, 15:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hutama Karya (Persero) tengah mengejar penyelesaian
pembangunan Open Access RU VII Kasim milik PT Pertamina (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 684 miliar.

Lokasi proyek ini berada di Pertamina Refinery Unit VII Kasim, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Proyek joint-operation (JO) engineering, procurement, and construction (EPC) ini direncanakan selesai akhir tahun 2022 mendatang dari dimulainya pekerjaan sejak 22 Januari 2021 lalu.

Dalam proyek ini, porsi pekerjaan Hutama Karya meliputi seluruh fase EPC pada 4 tangki berkapasitas masing-masing 110 mega barel (MB).

Kemudian, dermaga/jetty berkapasitas 50.000 Dead Weight Ton (DWT) dan fasilitas pendukungnya, serta piping.

Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto mengatakan, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, salah satunya sulitnya mendatangkan material karena lokasi proyek.

“Namun, dengan menggunakan jetty eksisting yang terdekat dari lokasi pekerjaan, pendatangan material dan alat ini menjadi lebih mudah,” ucap dia dalam siaran pers, Jumat (03/09/2021).

Baca juga: Hutama Karya Raup 16 Kontrak Baru Senilai Rp 6,27 Triliun

Ferry berpendapat, proyek Open Access tidak hanya berfokus pada pembangunan internal saja, namun Hutama Karya juga telah membantu warga di sekitar dengan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

Sebagai contoh, memperbaiki jalan akses yang dilintasi oleh material proyek, warga sekitar, dan transportasi dari Pertamina.

Menurut dia, proyek ini juga membuka lapangan pekerjaan melalui penyerapan tenaga kerja lokal dan optimalisasi putra-putri Papua melalui program Human Capital perusahaan.

Open Access merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan dengan menggunakan teknologi floating roof (atap mengambang) pada storage tank (tangki penyimpanan).

Perusahaan juga memastikan, seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek ini telah divaksinasi Covid-19.

Kehadiran proyek ini nantinya akan berdampak pada penambahan cadangan, suplai minyak mentah, dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Sehingga, bisa memberikan manfaat dan membantu memajukan perekonomian bagi masyarakat di wilayah Indonesia Timur," tutup Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com